Propertynbank.com – Pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak hanya memindahkan ibu kota, tetapi juga menjadikan kota pintar atau smart city. Salah satu yang dilakukan untuk menjadikannya sebagai kota pintar adalah bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi.
Terkait dengan hal tersebut, Otorita IKN sudah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan teknologi tersebesar seperti Cisco, Autodesk, ESRI di San Jose, California, Amerika Serikat. Kerja sama ini dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan IKN menjadi kota Pintar.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan, pembangunan IKN menjadi kota pintar sudah jelas arahnya dan bagian dari transformasi yang sedang dilakukan Indonesia. Salah satu transformasinya, kata dia, adalah membangun ibu kota baru yang harus dibayangkan di 2045 sebagai sebuah keberlanjutan. “Kita harus melompat jadi kota cerdas. Hampir semua kota besar di dunia sudah menerapkan konsep smart city,” kata Bambang, dikutip dari detik.com.
Baca Juga : Cuan Besar di IKN, Transaksi Properti Baru Diprediksi Mencapai Rp 12 Triliun per Tahun
Sementara itu, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menegaskan, kerja sama dengan Cisco dapat menjadikan gedung-gedung di IKN nantinya memiliki sistem digital dari sisi pengolahan data dan keamanan terpadu. Di sisi lain, ia menyebutkan tak cuma perusahaan dari Amerika Serikat saja, IKN juga menjalin kerja sama dengan perusahaan dari sejumlah negara besar lainnya dan saat ini sedang menyiapkan semua infrastruktur agar mau bekerja sama.
Sedangkan penandatanganan MoU kerja sama antara OIKN dan Cisco, telah dilakukan oleh Vice President Engineering Sustainability Office Cisco Denise Lee Yeh bersama Deputi Teknologi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi. Denise mengatakan pihaknya selama ini sudah banyak melakukan hal-hal untuk mendukung sistem keberlanjutan dan ramah lingkungan bagi kehidupan manusia. Caranya, kata Denise, yaitu dengan pembangunan pusat data, smart building dan ruang kerja dan internet untuk masa depan.
Cisco merupakan sebuah perusahaan yang menciptakan serta mengembangkan alat untuk membuat jaringan. Cisco akan berpartisipasi dalam instalasi perangkat kota cerdas seperti pengembangan jaringan teknologi sensor dan Internet of Things (IoT) bagi pengumpulan, pengiriman dan pemanfaatan data dan informasi di lapangan. Pengembangan sarana dan prasarana teknologi jaringan konektivitas ini akan bermanfaat bagi berbagai solusi teknologi cerdas seperti pengelolaan air dan energi, manajemen transportasi, bangunan pintar, dan pengelolaan kota.
Baca Juga : Presiden Jokowi Groundbreaking Bandara IKN, Desember 2024 Beroperasi
Sementara itu, penandatanganan MoU antara Otoritas Infrastruktur Kota Negeri (OIKN), yang diwakili oleh Deputi Teknologi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi, dengan Autodesk. Penandatanganan ini melibatkan Senior Director Government Affairs and Public Policy Autodesk, Allison Rose.
Autodesk sendiri merupakan perusahaan penghasil beragam perangkat lunak dan penyedia solusi digital. Solusi yang dihadirkan oleh Autodesk berkaitan dengan desain, konstruksi, dan operasional proyek infrastruktur.
Merancang Kota Pintar
Rencananya, autodesk akan ikut serta dalam membantu OIKN dalam merancang kota yang nyaman dan disenangi. Teknologi yang dimiliki Autodesk akan mendukung peningkatan kinerja perencanaan kota melalui visualisasi, optimasi, dan simulasi perencanaan gedung, ruang publik, dan infrastruktur. Ini akan meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan manajemen proyek pembangunan.
Selain itu, Otoritas Infrastruktur Kota Negeri juga menandatangani kesepakatan kerja sama MoU dengan ESRI (Environment System Research Institute, Inc), sebuah perusahaan perangkat lunak berbasis sistem informasi geospasial. ESRI akan terlibat dalam pengembangan teknologi analitik berbasis spasial yang dapat digunakan untuk pemetaan, pemantauan, pengindraan jauh, dan manajemen data spasial. Pemanfaatan teknologi informasi geospasial ini akan membantu OIKN dalam perencanaan tata ruang dan lahan di Kota Negeri.
Berbagai langkah yang dilakukan, ini diharapkan akan mendukung OIKN dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota secara efektif. Data dan informasi geospasial yang diperoleh dapat digunakan dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk air, hutan, satwa liar, dan biodiversitas, serta dalam mitigasi risiko bencana. (Nabilla Chika Putri)