Property & Bank

Tawarkan Konsep Rumah Taman, Serpong Natura City Pasarkan River Valley Terbatas 74 Unit

Serpong Natura City
Kawasan hijau di Serpong Natura City

Propertynbank.com – Serpong Natura City merupakan sebuah kawasan hunian dengan lingkungan yang masih asri, bersih, dan didukung oleh kondisi alam yang sejuk. Hunian seperti ini tentu menjadi dambaan bagi setiap orang. Terlebih lagi hunian dengan konsep seperti sudah sulit dijumpai, terutama di perkotaan. Sehingga hunian yang berada bukan di pusat kota diburu oleh para pencari hunian.

Sejalan dengan hal tersebut, sebuah studi yang dilakukan American Thoracic Society1 menunjukkan bahwa tinggal di lingkungan dengan lebih banyak ruang hijau bisa menekan risiko kematian dini dan risiko penyakit kardiovaskular. Apalagi jika lingkungan perumahan memiliki pemandangan alam lengkap dengan pepohonan rimbun.

Syukurman Larosa, Chief Marketing Officer PT Natura City Developments Tbk, pengembang Serpong Natura City mengatakan, kondisi perumahan yang memiliki lingkungan masih asri itulah yang menjadi keunggulan Serpong Natura City. Sehingga, kata dia, penghuni di dalamnya akan lebih sejahtera secara psikologis dan rendah stres.

Baca Juga : Properti Hijau Sebuah Keharusan, Peran Aktif Pengembang Mesti Ditingkatkan

“Kawasan hunian Serpong Natura City dikelilingi banyak pepohonan sehingga kicauan burung dan suara gemericik air dari lintasan sungai masih sangat mudah dinikmati di sini. Kita tahu bahwa suasana alam yang masih asri akan bermanfaat bagi kesehatan penghuni, yakni dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi, sehingga bagus untuk relaksasi maupun produktivitas,” ungkap Syukurman Larosa dalam keterangan tertulis, Rabu (29/5).

Dijelaskan Syukurman, Serpong Natura City dikembangkan di atas lahan seluas 210 hektare, dengan masterplan yang fokus pada keseimbangan antara kehidupan modern dan keasrian alam. Hal ini bisa menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menginginkan gaya hidup sehat dan terkoneksi dengan lingkungan.

Dikembangkan sejak tahun 2012, kawasan perumahan ini berlokasi di koridor Serpong dan Kabupaten Bogor dan hingga kini terus memperkuat posisinya sebagai destinasi hunian idaman di kawasan selatan Jakarta.

Sembilan (9) klaster rumah tapak telah terbangun di Serpong Natura City dengan total hunian sebanyak 1.949 unit hingga saat ini. Klaster-klaster tersebut antara lain The Riverside, The Signature, Gardenia, Fidelia, Edelweiss, Cattleya, Basea, Acacia, dan River Valley. Tak hanya klaster hunian, pengembang juga telah membangun tiga ruko komersial diantaranya Natura Niaga 1, Natura Niaga 2, dan Cattleya Niaga.

“Dari total unit yang tersedia, 90% sudah terjual dan 80%-nya sudah kami serah terimakan kepada konsumen. Sementara okupansi atau keterisian unit hunian dari seluruh klaster yang ada mencapai 65 persen. Terkini kami tengah fokus memasarkan produk rumah taman yang berada di klaster River Valley, unitnya terbatas hanya 74 saja,” imbuh Syukurman.

Baca Juga : Properti Hijau dan Produk Yang Efisien Makin Dibutuhkan Untuk Keberlanjutan

Rumah taman, lanjut dia, adalah desain pada tiap unit dirancang dengan sisa lahan yang cukup besar. Sehingga penghuni memiliki fleksibilitas untuk mengubahnya menjadi kolam renang pribadi, taman bermain anak, area santai, maupun area fungsional lainnya. Selain rumah taman, pada tahun ini pengembang juga akan meluncurkan produk baru yakni rumah tapak satu lantai tipe 39/66 dan dua lantai tipe 89/72.

Fasilitas Lengkap Serpong Natura City

Bicara mengenai fasilitas, Serpong Natura City yang mengusung konsep kota mandiri tentu membekali kawasan dengan fasilitas terdepan. Diantaranya club house yang terdiri dari kolam renang, lapangan basket, arena gym, lapangan mini soccer, dan lapangan futsal. Penghuni juga dapat menikmati fasilitas jogging track dan jalur sepeda yang terdapat di seluruh jalan kawasan, dan dalam waktu dekat akan tersedia lapangan badminton.

Bukan itu saja, selain fasilitas olahraga untuk menunjang kesehatan penghuni, perumahan ini juga memiliki café Kopi Se Indonesia yang terletak di pintu gerbang pertama. Pengembang sengaja menghadirkan cafe agar mengakomodir gaya hidup, serta memberi kemudahan bagi penghuni maupun masyarakat sekitar yang bekerja secara remote maupun hybrid.

Baca Juga : Bangun Properti Hijau, Cara REI DKI Wujudkan Jakarta Ramah Lingkungan dan Humanis

Kawasan ini juga menerapkan konsep jaringan listrik bawah tanah sehingga membuat tampilan lingkungan menjadi lebih rapi dan bersih. Ruas jalan boulevard yang lega dan saluran air yang seluruhnya dirancang tertutup pun menambah kesan estetik dan mengurangi potensi gangguan serta risiko keselamatan.

“Poin plusnya lagi, kawasan hunian kami didesain dengan 3 akses gerbang utama yang strategis, memudahkan akses baik ke Bogor dan Tangerang Selatan maupun ke berbagai fasilitas dan area penting di luar kawasan. Sehingga penghuni tidak hanya dapat bertumpu pada satu akses saja, jadi aktivitas sehari-hari bisa lebih efektif,” kata Syukurman.

Potensi Investasi

Terkait mengenai potensi investasi di Serpong Natura City, Syukurman mengatakan, Gunung Sindur sebagai lokasi di mana perumahan berada mempunyai potensi yang siap menanjak pamornya. Hal ini tak lepas dari perkembangan kawasan-kawasan tetangga. Di sebelah utara berbatasan dengan kawasan hunian terpadu BSD City, sementara di sebelah timur berbatasan dengan Bojongsari dan Sawangan yang tengah menanjak pamornya setelah kehadiran pintu tol Pamulang (jalur Cinere-Serpong).

Baca Juga : Bangunan Bersertifikat Hijau Paling Diinginkan Pada Tahun 2030

Menurut dia, selain terdorong oleh perkembangan kedua kawasan tetangga, prospek Gunung Sindur diyakini semakin cerah saat rencana pembangunan tol Bogor-Serpong via Parung terealisasi. Jalur tol ini akan menambah pilihan akses penghuni dan masyarakat sekitar untuk menuju Jakarta atau ke kawasan lain di Bodetabek.

Yang menarik, Serpong Natura City juga sangat mudah diakses dari pintu tol BSD. Jarak tempuh antara pintu tol dengan gerbang utama kawasan perumahan hanya terpaut 15 menit. Waktu tempuh yang sama berlaku untuk menuju dua stasiun KRL terdekat yakni Stasiun Rawa Buntu dan Stasiun Serpong.

“Jadi bukan hanya akses tol, namun ada rencana perpanjangan MRT hingga ke area Pasar Parung. Jadi perkembangan Gunung Sindur itu tinggal menunggu waktu. Maka dari itu, kami terus berkomitmen dan konsisten dalam menyuplai rumah yang berkualitas, agar masyarakat nanti bisa mengeruk nikmatnya hasil investasi yang dibenamkan dari sekarang,” tutup Syukurman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *