
Propertynbank.com – Didukung oleh properti komersial yang menjadi andalan utama, PT. Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) atau dikenal dengan Paradise Indonesia optimis tahun 2025 akan lebih baik dibanding tahun 2024 lalu. Terlebih lagi, dengan berbegai kebijakan pemerintah yang mendukung sektor properti, pengembang properti yang dikenal dengan proyek-proyek ikoniknya ini diyakini semakin melesat.
Optimisme ini tentu saja didukung oleh kinerja positif yang dibukukan INPP hingga akhir tahun 2024 lalu. Lihat saja, kinerja bisnis INPP tahun 2024 lalu sangat membanggakan karena periode sembilan bulan pertama 2024 sudah berhasil meraih pendapatan usaha sebesar Rp878 miliar. Nilai ini tumbuh 121 persen secara tahunan.
CEO & President Director INPP, Anthony Prabowo Susilo mengatakan, secara rinci pencapaian INPP sangat gemilang, dimana tercatat pertumbuhan dari hotel mencapai 24 persen, segmen komersial 6 persen, dan dari penjualan properti meningkat 61 persen. Okupansi rata-rata mal yang dikelola INPPO mencapai 93 persen.

Baca Juga : Laba INPP Naik 121%, Kontribusi Pendapatan Berulang Paling Besar
“Jumlah tersebut bahkan terus meningkat yang menunjukkan tren pemulihan khususnya setelah kita terpukul akibat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Maka dari itu, kami optimis tahun 2025 ini bisnis properti akan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kami juga banyak belajar dari situasi pandemi beberapa tahun lalu,” ungkap Anthony.
Keyakinan ini juga tumbuh karena seluruh proyek yang dikerjakan INPP bisa selesau tepat waktu dan sukses dipasarkan sehingga membuat pendapatan perusahaan tetap bisa meningkat. “Dengan situasi ini, kami optimistis menjalankan bisnis sepanjang tahun 2025,” jelas Anthony.
Salah satu penopang utama yang membuat INPP masih bernafas lega bahkan tumbuh positif adalah porsi pendapatan berulang (recurring income) perusahaan yang mencapai 90 persen. Pendapatan ini disumbang dari hotel 48 persen dan komersial 42 persen. Sementara untuk pendapatan penjualan properti masih di angka 10 persen.
Baca Juga : Kembangkan Properti Yang Ikonik, Strategi INPP Membangun Bisnis
Karena segmen komersial yang masih menjadi andalan utama, maka INPP telah mempersiapkan sejumlah proyek yang akan mendukung kinerja tersebut. Salah satunya yang saat ini tengah dikembangkan adalah mal di Semarang yang berkonsep commercial mall dengan karakteristik yang unik. Luas mal ini diproyeksikan mencapai 50 ribu m2 dan targetnya mal ini akan operasional tahun 2026.
Begitu juga di Jakarta, dimana pada tahun akan segera beroperasi kawasan retail di Antasari Place. Diperkirakan, tambahan retail spaces dari proyek Antasari Place seluas 5.000 m2. Rencananya mal ini akan mulai beroperasi bersamaan dengan dilakukan serah terima unit apartemennya. Kehadiran mixed use di kawasan Jakarta Selatan itu, akan menciptakan efisiensi dan efektivitas sekaligus untuk memberikan nilai tambah, experience konsumen, hingga kepuasan sehingga apa yang dibangun selalu ikonik dan menjadi destinasi.
“Okupansi yang baik bisa dicapai dengan penerapan strategi yang matang khususnya fokus pada tenant mix dan spesialis dari sektor apparel, fashion, aksesoris, dan lainnya sehingga bisa memberikan kontribusi yang baik. 23 Paskal bahkan mengalami antrian tenant dan ini menjadi dasar bagi kami untuk pengembangan 23 Paskal Extention. Antrian tenant juga terjadi di beachwalk Shopping Center Bali,” tegas Anthony.
Strategi 4M Jadi Kunci Sukses
Untuk mencapai kinerja positif tersebut, INPP menjalankan strategi besar yaitu 4M. Pertama adalah Middle Up, dimana setiap produk yang dikembangkan menyasar segmen kelas menengah atas yang merupakan segmen ini lebih stabil. Lalu, Mid Size, yaitu mengerjalan proyek dengan skala menengah atau rata-rata dengan luasan 40 ribu m2.
“Yang Ketiga adalah Mixed Use, yaitu kami menggabungkan ritel, hotel, dan properti residensial. Dan yang terakhir adalah Major Cities, dimana seluruh proyek INPP berlokasi di kota-kota utama Indonesia. Sehingga dengan pola 4 M inilah kiprah bisnis INPP terus melaju hingga saat ini,” tegas Anthony.
Sementara itu, Direktur & CFO INPP, Surina menyatakan INPP akan terus mendorong kinerja bisnisnya untuk mempercepat pertumbuhan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder. Untuk itu telah disiapkan berbagai aksi maupun strategi untuk meraih pertumbuhan yang lebih pesat di setiap lini bisinisnya.
Baca Juga : INPP Membangun Properti Ikonik Dengan Sentuhan Desain Unik
“Berbagai indikator yang membuat kami optimis bisa meraih pertumbuhan yang lebih tinggi adalah dengan mengoptimalkan timing maupun momentum yang baik. Kami juga berhasil meraih peringkat stable dari Pefindo yang konsisten memenuhi target pendapatan serta terus memperkuat kualitas aset yang baik khususnya melalui jaringan brand hotel yang kuat,” imbuh Surina.
Salah satu strategi keuangan yang akan dilakukan INPP tahun ini adalah dengan menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun, yang akan dioptimalkan untuk berbagai proyek yang saat ini berjalan. Tiga proyek prestisius yang saat ini tengah digarap yaitu Apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan, extension 23 Paskal Shopping Center di Bandung, dan 23 Semarang Shopping Center.
“Dengan aksi korporasi dan berbagai strategi yang telah ditetapakn, INPP menargetkan pertumbuhan pada tahun ini maupun tahun-tahun mendatang mencapai 20 persen. Saat ini INPP mengelola 25 unit bisnis yang ada di delapan kota. INPP juga terus mendorong pengembangan proyek yang ikonik dan menjadi destinasi dengan kesuksesan 100 persen proyek ter-deliver,” tutup Surina.