Propertynbank : Sektor properti sebagai salah satu penggerak perekomomian, berdampak besar terhadap lingkungan dan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengembang properti yang menyadari pentingnya konsep pengembangan berkelanjutan pada proyek mereka. Baik dari segi lokasi yang ramah lingkungan hingga desain bangunan hemat energi.
PT Triniti Dinamik Tbk, salah satu pengembang properti nasional, berkomitmen menjalankan strategi transformasi keberlanjutan (sustainability transformation) yang menyeluruh dalam setiap pengembangan proyek propertinya.
Yohanes Eddy Christianto, Direktur Utama Triniti Dinamik menjelaskan Penerapan sustainability transformation ini tidak hanya memberikan keuntungan secara material. Tapi juga secara immaterial dan bersifat jangka panjang. Apalagi transformasi berkelanjutan itu sendiri mengutamakan tindakan dan proses perubahan yang berkelanjutan dari waktu ke waktu.
“Langkah ini kami rasa sangat tepat di era sekarang. Kami tidak hanya fokus kepada nilai ekonomi, tapi juga fokus untuk dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada lingkungan dan masyarakat. Untuk itu kami mengupayakan beberapa langkah dalam transformasi keberlanjutan sebagai tanggung jawab Perseroan,”ujarnya melalui keterangan persnya.
Salah satu langkah nyata dalam transformasi keberlanjutan Triniti Dinamik adalah penerapan aspek keberlanjutan dalam pengembangan proyek maupun operasional Perseroan.
Triniti Dinamik berupaya mengurangi jejak karbon melalui penggunaan material ramah lingkungan, desain bangunan hemat energi, serta pemanfaatan sumber energi terbarukan. Selain itu, Triniti Dinamik juga mendorong penerapan konsep smart living yang mengintegrasikan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan hunian.
Salah satunya tercermin dalam salah satu proyek Triniti Dinamik di Karawang, District East. Kawasan mixed used ini menjadi salah satu proyek dengan unsur keberlanjutan yang sangat lengkap.
Salah satu contohnya yakni dalam aspek area terbuka hijau yang memiliki luas 40% dari keseluran area District East, yaitu 26 hektare. Area terbuka hijau ini diperuntukan untuk taman, danau, dan resapan air.
Meskipun Karawang merupakan daerah yang terkenal akan industri, namun District East dengan mengusung konsep Singaporean Icons in Symphony yang membawa nuansa rindang dan teduh, mampu menarik minat konsumen untuk memiliki hunian di District East.
Direktur Triniti Dinamik, Bong Chandra mengungkapkan, “District East menjadi pilihan utama konsumen untuk memiliki rumah di daerah Karawang. District East menawarkan konsep baru yang belum pernah ada sebelumnya di Karawang dan besarnya area terbuka hijau yang ditawarkan juga menjadi daya tarik yang besar. Dengan lokasi strategis di kawasan berkembang serta fasilitas yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup modern, District East tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga simbol gaya hidup baru di Karawang.”
Tidak hanya fokus pada aspek lingkungan, tambah Lukas Bong, Triniti Dinamik juga memperkuat inisiatif sosial dengan melibatkan komunitas dalam berbagai program CSR (Corporate Social Responsibility).
Berbagai program CSR telah terlaksana sejak awal Perseroan berdiri hingga saat ini. Program-program CSR ini terbagi ke dalam 6 pilar, yaitu kesehatan, Pendidikan, sarana umum dan peribadatan, pengembangan masyarakat, lingkungan, dan penanggulangan bencana.
“Bahkan pada tahun 2024 lalu, Perseroan telah melaksanakan 9 program CSR di keenam pilar tersebut,”paparnya.
Salah satu program CSR yang baru saja dilaksanakan adalah program penanaman bibit pohon trembesi di area District East, Karawang. Penanaman pohon ini menjadi salah satu inisiatif dan kepedulian Perseroan terhadap lingkungan sekitar.
Pemilihan pohon trembesi juga didasarkan karena pohon jenis ini memiliki kemampuan menyerap polutan serta air hujan yang berlebih di sekitarnya. Tahun ini, Perseroan juga berencana untuk melaksanakan program CSR tidak hanya di bidang lingkungan, namun juga di pilar-pilar lain yang sudah direncanakan.
Selain inisiatif program CSR, Perseroan juga memiliki inisiatif dalam melakukan pencatatan penggunaan bahan yang menghasilkan emisi, seperti kertas, bahan bakar minyak, hingga kantong sampah sebagai bahan untuk Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report).
Pencatatan ini sangat bermanfaat sebagai bahan analisis perseroan dalam mengevaluasi dampak lingkungan dari operasional perusahaan. Dengan data yang terkumpul, Perseroan dapat mengidentifikasi peluang untuk mengurangi emisi, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, serta menerapkan strategi yang lebih ramah lingkungan. “Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Perseroan dalam mendukung praktik bisnis berkelanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem,”pungkas Lukas Bong.
