PERUMAHAN – Dukungan infrastruktur seperti jalan maupun jembatan, menjadi hal yang sangat penting sebagai akses bagi sebuah perumahan. Maka, inilah yang mendorong PT Kesuma Agung Selaras (KAS) membangun jembatan di GrahaLaras Sentul, Bogor.
Pembangunan jembatan yang akan menjadi pintu utama perumahan di sisi Jl Raya Bogor KM 51 itu telah dimulai, dengan ditandai seremonial groundbreaking, Minggu (18/4). Hadirnya jembatan ini akan memperpendek jarak, dimana sebelumnya sejak dikembangkan 2 tahun lalu, perumahan ini menggunakan akses jalan yang memutar untuk menuju lokasi perumahan.
[irp]
Direktur Utama PT Kesuma Agung Selaras, I Wayan Madik Kesuma mengakui, adanya rencana pembangunan jembatan tersebut membuat penjualan GrahaLaras Sentul meningkat tajam. Menurut dia, konsumen pasti akan diuntungkan karena lebih mudah dan lebih cepat dalam melakukan aktifitas. Dirinya optimis penjualan akan kembali meningkat pada kuartal kedua tahun ini.
“Sejak pandemi tahun lalu hingga saat ini, penjualan proyek GrahaLaras Sentul masih tetap bagus dan tak terkendala. Dengan adanya pembangunan jembatan ini, juga menunjukkan progres pembangunan proyek tetap jalan. Kami ingin membuktikan komitmen kepada konsumen, GrahaLaras Sentul pembangunannya masih on progres,” ujar Founder PT Kesuma Agung Selaras ini.
Selain GrahaLaras Sentul, PT Kesuma Agung Selaras juga tetap mencatat penjualan yang bagus untuk proyek keduanya yaitu Geriya Selaras Dramaga. Perumahan yang juga berlokasi di Bogor itu, pada tahun 2020 mencatat penjualan Rp108 miliar, naik 100% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp50 miliaran. I Wayan bahkan sempat tak percaya dengan pencapaian tersebut, mengingat sektor pandemi sedang naik tajam pada waktu itu.
“Saat itu pasar memang sedang lesu, namun kami justru meluncurkan produk baru pada bulan November 2020 lalu yakni Graha Laras Sentul. Dari awal 2021, GrahaLaras Sentul hingga awal April ini telah mencatatkan penjualan sebanyak 40-an unit,” jelas Wayan yang mengaku, strategi yang dilakukan saat pandemi dan hingga kini adalah dengan mereduksi harga namun tak menurunkan kualitas bangunan.
[irp]
Dirinya mencontohkan, di Graha Laras Sentul pihaknya memasarkan unit rumah Rp600 jutaan, sementara perumahan disekitarnya mendekati Rp1 miliar. Sedangkan di Geriya Laras Dramaga, yang menyasar segmen menengah dengan kualitas dan konsep yang menarik, dipasarkan dengan harga Rp300 jutaan. Perumahan ini menarik karena mengusung konsep rumah tanpa pagar.
Sejak meluncurkan proyek Graha Selaras Cibinong pada tahun 2013 lalu, PT Kesuma Angung Selaras selalu mengedepan unsur aman, nyaman dan menyenangkan bagi setiap penghuni. Hal ini, kata I Wayan, memiliki tafsir yang luas, sehingga dalam setiap pengembangan proyek baru atau produk baru selalu memberikan yang terbaik.
Dikatakan I Wayan, PT Kesuma Agung Selaras tidak hanya memiliki konsep yang kuat, tapi juga menjalankan strategi serta inovasi dalam penjualan. Kunci dalam pemasaran saat ini, sambungnya, memberikan bukti pembangunan bukan sekedar janji, seperti pembangunan tepat waktu, jadwal serah terima kunci sesuai dengan yang dijanjikan serta pembangunan infrastruktur, fasilitas yang sejalan dengan pembangunan unit rumah.
[irp]
Sementara untuk menarik minat konsumen, PT Kesuma Agung Selaras juga memberikan kemudahan-kemudahan dan penawaran menarik pada konsumen. General Manager PT Kesuma Agung Selaras, Elin Saputri menjelaskan, saat ini di Geriya Selaras Dramaga dan GrahaLaras Sentul menawarkan rumah ready stock.
“Geriya Selaras Dramaga kami tawarkan harga Rp300 jutaan all in, sedangkan di Graha Laras Sentul, harga Rp 600 jutaan juga all ini. Cukup bayar Rp1 juta, konsumen sudah bisa memiliki unit rumah yang diinginkan. Promo ini sangat tepat bagi konsumen kami saat ini yang kebanyakan adalah milenial dengan umur mulai dari 25 tahun hingga 35 tahun,” ungkap Elin.
Lebih lanjut dijelaskan Elin, konsumen hanya bayar Rp1 juta sudah termasuk semua biaya-biaya seperti biaya BPHTB, provisi dan lainnya. Disamping itu, ada keringanan cicilan dengan tenor cukup panjang, selama 25 tahun. “Yang pasti, kami tak hanya menjual gambar, tapi konsumen bisa melihat langsung fisik pembangunan,” tutup Elin.