Property & Bank

Bank DKI Pimpin 12 BPD Salurkan Kredit Investasi Ke IKPP

 

Kolaborasi BPD – Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy (kiri) tengah menyaksikan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi investasi refinancing senilai Rp2 triliun yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan Bank DKI, Romy Wijayanto (dua kanan) dan Direktur Keuangan Indah Kiat Pulp & Paper, Kurniawan Yuwono (dua kiri). Foto : ist

Propertynbank : Pandemi covid-19, tidak saja menjadi tahun yang penuh tantangan. Namun disisi lain juga menjadi tahun yang menarik bagi sektor ekonomi, termasuk industri keuangan khususnya dunia perbankan, dengan melakukan kolaborasi bisnis.

Diera saat ini, kolaborasi bisnis menjadi salah satu opsi bisnis yang tepat dan menguntungkan. Seperti yang dilakukan PT Bank DKI dan PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk (IKPP) melakukan penandatanganan perjanjian kredit investasi secara sindikasi senilai Rp2 triliun bersama 12 Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Ke 12 bank tersebut yakni Bank Sumut, Bank Jatim, Bank Nagari, Bank Sumsel Babel, Bank Maluku Malut, Bank Papua, Bank Kalteng, Bank Sulselbar, Bank Kalsel, Bank Bengkulu, Bank NTT dan Bank SulutGo. (15/11/2021).

Dalam sindikasi tersebut Bank DKI bertindak sebagai Mandated Lead Arranger, sekaligus berperan sebagai agen fasilitas, agen jaminan, agen escrow dan kreditur.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menjelaskan penyaluran kredit sindikasi diberikan dalam bentuk kredit investasi refinancing kepada IKKP yang terletak di Jalan Raya Minas – Perawang Km.26, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.

Fidri menambahkan, penyaluran kredit sindikasi ini dengan pertimbangan bahwa industri pulp & paper di Indonesia dinilai masih sangat prospektif.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber bahan baku yang terbesar serta keunggulan komparatif dalam hal produktivitas. Selain itu, produksi pulp di Indonesia menempati peringkat ke-8 dan peringkat ke-6 dalam industri kertas.

“Kita lakukan kolaborasi sindikasi kredit bersama 12 BPD lainnya,” imbuhnya. Secara rinci, Fidri menjelaskan, Bank DKI menyalurkan porsi senilai Rp500 miliar. Sedangkan Bank Sumut dan Bank Jatim masing-masing Rp270 miliar, Bank Nagari dan Bank Sumsel Babel Rp175 miliar, Bank Maluku Malut Rp110 miliar, Bank Papua Rp95 miliar, Bank Kalteng, Bank Sulselbar dan Bank Kalsel masing-masing Rp85 miliar serta Bank Bengkulu, Bank NTT dan Bank SulutGo masing-masing Rp50 miliar dengan total partisipasi sebesar Rp2 triliun.

Sebelumnya, Bank DKI telah menyalurkan kredit kepada PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk baik secara bilateral ataupun sindikasi termasuk diantaranya Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Power Plant senilai Rp1,4 triliun pada tahun 2018 dan Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Mesin Pulp Making 8 sebesar Rp1,75 triliun dengan porsi penyaluran kredit Bank DKI sebesar Rp600 miliar pada tahun 2020 yang kesemuanya dalam kolektibilitas lancar.

“Melalui penandatanganan perjanjian kredit sindikasi ini, diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus  pertumbuhan perekonomian di tanah air di masa pandemi ini,” kata Fidri. Ditambahkannya, selain pemberian kredit sindikasi bersama BPD tersebut, Bank DKI juga melakukan akselerasi pemberian kredit kepada segmen UMKM, yang mana tumbuh sebesar 28% secara yoy (year on year) dengan portfolio Rp 1,30 triliun pada Oktober 2020 menjadi Rp. 1,68 triliun di Oktober 2021. Total pemberian kredit Bank DKI sampai dengan Oktober 2021 adalah Rp. 36,5 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *