Propertynbank : Industri perbankan di tanah air dituntut untuk terus meningkatkan layanan kepada para nasabahnya. melalui penerapan teknologi digital
Kalangan perbankan didorong untuk terus berinovasi untuk memberikan kecepatan, ketepatan, kenyaman dan keamanan bagi nasabah dalam bertransaksi. Seiring dengan tren pemanfaatan teknologi digital oleh nasabah.
Lintasarta, perusahaan Information and Communication Technology (ICT) total solution, melaksanakan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) demi memperkuat sistem teknologi layanan perbankan, di kantor pusat Lintasarta, Menara Thamrin, Jakarta (04/03/2022).
Proses Penandatangan PKS dilakukan oleh Direktur Commerce Lintasarta, Alfi Asman, dan Direktur Keuangan & IT Bank Sumut, Arieta Aryanti Permata Lestari, serta disaksikan oleh Direktur Utama Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan.
Alfi Asman menjelaskan kerjasama ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Bank Sumut, khususnya dalam pengelolaan infrastruktur, proses bisnis, mekanisme, serta memperkuat operasional dan layanan ke para nasabah,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima redaksi.
Melalui kerja sama ini, tambah Alfi, Lintasarta menyediakan Managed Virtualisasi Server, Managed Firewall, Managed Web Application Firewall (WAF), dan Managed Customer Premise Equipment (CPE) sebagai penunjang penerapan digitalisasi di Bank Sumut.
Sementera itu, Direktur Utama Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan mengatakan bahwa Managed Virtualisasi server sudah mulai dirintis sejak beberapa bulan lalu berkat bantuan Lintasarta.
“Ke depannya diharapkan layanan Bank Sumut kepada para nasabah semakin optimal. Terutama dalam layanan mobile banking untuk mengantisipasi terjadinya downtime pada aplikasi perbankan,” ujarnya.
Tingkatkan Layanan Bank
Layanan perbankan dalam skala besar, memang sudah seharusnya tidak menggunakan server fisik. Mengingat kekurangan-kekurangan yang dimiliki seperti biaya pengadaan server dan perawatan, juga dapat merogoh kocek yang cukup besar, kebutuhan lahan yang harus sesuai kriteria, serta konsumsi listrik yang besar.
Alfi menambahkan, alternatif yang bank dapat lakukan untuk memenuhi tren pasar dan pertumbuhan kebutuhan nasabah serta peningkatan volume transaksi adalah menggunakan layanan Cloud Computing berbasis virtualisasi, seperti milik Lintasarta Cloudeka.
Selain itu, penggunaan Cloud memiliki posisi yang lebih baik untuk menanggapi ketidakpastian ekonomi dan sistem keuangan global yang saling berhubungan, terutama akibat Pandemi yang masih berlangsung.
Namun, Cloud sendiri tidak cukup, sehingga layanan Cloud harus didukung dengan sistem keamanan yang andal. Tidak sedikit kasus serangan siber yang dilaporkan sepanjang tahun 2021 dari berbagai industri, khususnya perbankan. “Next Generation Firewall (NGFW) contohnya, sistem ini sudah mampu menangkal ancaman siber meski bersembunyi di belakang aplikasi,”jelas Alfi.
Alfi berharap, kolaborasi yang telah dijalankan oleh Bank Sumut dengan Lintasarta akan terus menerus dilakukan. “kita ingin proses digitalisasi layanan perbankan Bank Sumut yang optimal serta memenuhu kebutuhan nasabah di era digital ini tercapai,” tutup Alfi.