Propertynbank.com – Masih besarnya potensi dan kebutuhan terhadap hunian, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan KPR BCA (Kredit Kepemilikan Rumah) dapat tumbuh sebesar 10 hingga 11% di tahun 2024. Oleh karena itu, Bank BCA telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pertumbuhan tersebut.
Executive Vice President Consumer Loan Division PT Bank Central Asia Tbk., Welly Yandoko menjelaskan, pihaknya optimis sektor properti akan terus mengalami pertumbuhan dan tetap berprospek. Hal ini karena masih tingginya kebutuhan masyarakat terhadap hunian dan terus mengalami peningkatan.
“Kami melihat kondisi tahun ini dengan tetap penuh optimis. Hal ini didasari dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bergerak dan tumbuh hingga 5,6%. Selain itu, karena terselenggaranya pesta demokrasi dengan tenang, sehingga membuat perekonomian tidak terganggu. Calon presiden yang saat ini unggul sementara, juga memiliki program perumahan yang akan membangun 3 juta rumah pertahun,” jelas Welly kepada sejumlah media di kawasan Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (21/2).
Baca Juga : Kebutuhan Rumah Masih Tinggi, BCA Berikan Kemudahan Dengan KPR
Menurut Welly, program tersebut sangat bagus dan perlu didukung, karena akan membantu pemerintah dalam rangka memangkas backlog atau kebutuhan perumahan. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Tahun 2023 mencatat kesenjangan angka kebutuhan rumah (backlog) kepemilikan rumah sepanjang tahun 2023 masih di angka 12,7 juta.
Namun, kata Welly, yang menjadi tantangan justru kondisi ekonomi global, entah itu karena adanya perang maupun masalah lainnya yang pada akhirnya akan meningkatkan inflasi. Jika naik, maka perbankan dengan berat hati dan secara otomatis akan menaikan suku bunga. Hal ini tentu saja mempengaruhi penjualan properti. “Oleh sebab itu, KPR BCA sudah hampir dua tahun ini tidak menaikkan suku bunga. Kami akan konsisten menjaga performa KPR di dua digit.
BCA Konsisten Jalan Kerjasama
Disamping itu, sambung Welly, pihaknya juga akan terus menjalin kerjasama dengan pengembang, terutama yang bisa memenuhi tanggung jawab secara finansial dan komitmennya dengan konsumen dalam menyelesaikan proyek rumah. BCA, kata dia, juga akan lebih mendekatkan diri dengan market menggunakan strategi pricing di momen-momen tertentu, seperti saat ulang tahun dan momen lainnya.
Baca Juga : Survei Harga Properti Residensial BI, 75% Lewat KPR
“Saat ini kontribusi KPR BCA yang paling besar masih didominasi oleh Ciputra Group, Sinar Mas Land, Summarecon Agung, Metropolitan Land, dan Paramount Land. Tahun 2022 yang terbesar adalah Sinar Mas Land dan pada tahun 2023 Ciputra Group. Sementara kawasan Bintaro, Sentul, dan Serpong masih yang terbanyak memberikan kontribusi KPR. Wilayah Timur Jakarta, seperti Cibitung dan Cikarang juga mulai bertumbuh. Kami melayani pembiayaan untuk semua segmen harga properti,” tegas Welly.
Sedangkan untuk harga rumah, Welly masih meyakini kisaran harga mulai dari Rp100 juta hingga Rp2 miliar memiliki prospek paling besar. Menurut dia, BCA tidak semata-mata mengembangkan bisnis saja, tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana mengamankan dan melindungi konsumen.