Property & Bank

Bidik Mahasiswa Di Malang, Nayumi Group Bangun Nayumi Samtower

Imej Apartemen Nayumi Samtower, Malang

BERITA PROPERTI – Kota Malang, Jawa Timur saat ini menjadi salah satu tujuan untuk melanjutkan pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Sehingga, tak heran jika banyak pengembang yang membangun apartemen dengan segmen pembeli utamanya adalah mahasiswa, seperti Apartemen Nayumi Samtower yang dikembangkan oleh Nayumi Group.

Apartemen yang dikembangkan dalam tiga tahap ini terdiri dari tiga tower yang tiap towernya terdiri dari 22 lantai dengan unit yang mencapai 700 sampai 1070 unit. “Ada tiga Tipe hunian di tiap tower yaitu, studio, two bedroom dan loof. Untuk tower pertama sudah terjual sekitar 60 persen untuk tipe studio, sedangkan untuk tipe two bedroom sudah sold out,” kata Presiden Komisaris Nayumi Group Rusdi Basalamah dalam siaran pers.

Apartemen tersebut akan dikembangkan di atas lahan seluas 4900 meter persegi. Fasilitas yang tersedia di Apartemen Nayumi Samtower antara lain adalah rooftop Restaurant dan infinity pool. Harga jual tiap unit berkisar antara Rp 350 juta sampai Rp 1 miliar. Proyek ini diperkirakan menelan investasi sebesar Rp 76 miliar.

Rusdi mengaku optimis seluruh unit apartemen Nayumi Samtower bisa sold out dalam tahun ini. Alasannya, lokasi Nayumi Samtower dikelilingi oleh beberapa perguruan Tinggi seperti Universitas Brawijaya, Unisma, Politeknik negeri Malang dan Universitas Negeri Malang. Dari tiga tower apartemen Nayumi Samtower, salah satu tower akan didevelop menjadi hotel.

“Hotel ini nanti akan dikelola oleh Tauzia Hotel Management yang mengelola Harris Vertu Hotel, Fox Harris Hotel, Harris Hotel, Pop Hotel dan Yello Hotel, untuk di Nayumi Apartemen, yello hotel yang kita pilih,” ungkap Rusdi.  Dia menilai, Potensi pasar hotel di kota wisata seperti Malang masih sangat besar. kota Malang membutuhkan 4000 kamar baru setiap tahun. Karena Malang merupakan kota sentra pendidikan, kota perdagangan dan kota wisata.

Menurut Irene Janti, Direktur Marketing Tauzia Hotel Management, pemilik Brand Yello Hotel, potensi wisatawan di Malang masih sangat besar, terutama bagi wisatawan milineal yang  menginginkan suasana baru dengan harga terjangkau. “Mereka senang berpergian dan menginap di hotel-hotel yang sesuai dengan selera mereka,” ujar Irene.

Karena itu, lanjut Irene, konsep hotel yang dikembangkan Yello Hotel Malang adalah “art street”, yakni bernuansa seni jalanan, seperti seni mural, begitu juga dengan seni musiknya yang dekat pada hip hop dan R n B. “Kita akan mendekati komunitas “art street”di sini, memberi ruang kepada mereka untuk tampil, seperti menyedia dinding untuk mengekspresikan seni mural (lukisan dinding)” tukas Irene.

0 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *