PROPERTI-Real Estate Agen asal Amerika, Keller Williams menggelar seminar sehari bertajuk The Breakthrough Real Estate pada Rabu, (10/12/2014) di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Seminar ini membahas tentang kesiapan Real Estate Agen untuk memenangkan persaingan bisnis real estate agen dalam pasar bebas ASEAN tahun 2015.
Tony Eddy selaku Chief Executive Officer (CEO) Keller Williams mengatakan, kunci dari sukses atau tidaknya bisnis broker yang dijalani adalah focus. Dengan memegang prinsip, leads, listing dan leverage maka kita bisa menjadi seorang broker yang profesional.
“Orang yang pertama kali mendaki gunung Everest membutuhkan waktu selama seratus tahun untuk sampai puncak, ia belum tahu kemana ia harus melangkahkan kaki pertama kali, namun pendaki kedua yang mendaki gunung Everest hanya memerlukan waktu satu tahun untuk berada di puncak, sebab pendaki yang kedua sudah tahu jalan mana yang harus ia tempuh, begitupun dengan bisnis broker ini, kita harus belajar dari kesuksesan orang lain untuk bisa sampai di puncak kesuksesan yang sama,” ungkapnya.
Bisnis broker, lanjutnya adalah bisnis yang menjual jasa bukan jual properti, “Bukan properti yang kita jual melainkan jasa. Kita memerlukan basic training yang kuat untuk dapat berkiprah di pasar. Sebagai real estate agen kita harus dapat meyakinkan client supaya client mau menjual produknya pada kita,” ungkapnya.
Sejauh ini pasar masih dapat dikuasai broker lokal karena mereka lebih mengerti dan menguasai pasar, dibanding broker yang akan masuk dari asing nantinya. Broker properti seharusnya dapat menciptakan model bisnis yang kondusif dan sinergi masing-masing agen harus kuat. Salah satu caranya adalah dengan memberikan nomor ID bagi anggota broker agar dapat saling terhubung satu sama lain dengan agen properti lain secara internasional. Hal ini tentu akan menambahkan networking dengan berbagai agen properti lain secara global.