Property & Bank

Tumbuh Positif di 2023, Tahun Ini Citra Swarna Group Targetkan Pendapatan Rp1,1 triliun 

Citra Swarna Group
Direktur Sales & Marketing Citra Swarna Group (CSG) Felicia Simon

Propertynbank.com – Citra Swarna Group (CSG) akan terus mengembangkan sayap bisnis di industri properti, mulai dari perumahan, perhotelan hingga properti komersial. Pencapaian gemilang tahun 2023 lalu, menjadi motivasi bagi CSG dengan menetapkan target penjualan hingga Rp 1,1 triliun pada tahun 2024.

Direktur Sales & Marketing Citra Swarna Group Felicia Simon mengatakan, bisnis properti di tahun 2024 diprediksi akan terus tumbuh dan menantang. Menurutnya, salah satu buktinya adalah tahun politik yang ditandai dengan pemilihan presiden dan calon legislatif beberapa waktu lalu, tidak berpengaruh negatif pada kegiatan ekonomi khususnya sektor properti di tanah air.

“Tahun 2023 lalu, pendapatan Citra Swarna Group meningkat 39 persen, dari target Rp600-an miliar, ternyata terealisasi Rp900-an miliar. Maka, tahun ini kami menetapkan target pendapatan Rp1,1 triliun, dimana target ini diluar pendapatan dari akuisisi commercial building,” ujar Felicia dalam acara Citra Swarna Group Media Luncheon 2024 dengan tema Membaca Peluang Ekspansi Bisnis Property Tahun 2024, di Hutan Kota by Plataran, Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Juga : CSG Garap Kartika Residence Karawang Seluas 140 Ha

Felicia menambahkan, sumber pendapatan terbesar CSG masih dari proyek landed residential, baik yang sedang berjalan maupun yang baru. Dalam acara diskusi terbatas dengan sejumlah media itu, hadir juga Komisaris Utama Citra Swarna Group (CSG), Petrus Padmardjo, General Manager (GM) Marketing CSG Ario Danu dan Senior Vice President (SVP) Non-Subsidized Mortgage Division BTN Mochamad Yut Penta.

Dikatakan Felicia, tahun 2024 ini CSG tidak hanya fokus pada pengembangan rumah dan ruko, tapi juga pada bisnis lain. CSG telah mengakuisisi pembelian Siantar City Square, di Pematang Siantar, commercial building di Palembang, dan penjajakan di wilayah Jawa Timur. Ekspansi CSG, kata dia, juga akan dilakukan ke wilayah Medan, Bogor, Palembang, Balikpapan, dan ditambah satu di Jabodetabek.

Sedangkan untuk proyek perumahan CSG di kawasan Karawang, Bogor dan Serang, pengembangannya juga tidak berhenti di lahan yang dikuasai. Felicia menegaskan, ekspansi CSG ini adalah strategis bisnis sebagai pengembang properti skala nasional. Saat ini CSG memiliki land bank sebanyak 300 hektar yang jumlahnya dipastikan akan terus bertambah. “Angkanya dinamis ya, akan terus bertambah,” ungkap Felicia.

Baca Juga : Ajak Warga Hidup Sehat, Kartika Residence Gelar Fun Gowes

Untuk komposisi pembeli, mantan bankir sebuah bank swasta besar ini menambahkan, hingga saat ini KPR mesih menjadi pilihan utama para konsumen CSG dibanding cara pembelian lainnya seperti cash keras dan kredit developer. Dari sisi pembeli, mayoritas adalah mereka yang baru pertama memiliki rumah, hanya sedikit yang membeli untuk investasi. “Mungkin sekitar 99 persennya pembeli memilih menggunakan KPR,” jelasnya.

Penghargaan Citra Swarna Group

Sebagai informasi, Citra Swarna Group merupakan peraih penghargaan The Best Performing Property Developer in Karawang dalam ajang Duo Award, Indonesia Property&Bank Award (IPBA) ke XVII tahun 2023 lalu. Kemudian The Most Prospective of Housing Project in Karawang untuk proyek Kartika Residence dari  Indonesia myHome Award (IMHA) ke VI.

citra swarna group
Ki-Ka: General Manager (GM) Marketing Citra Swarna Group (CSG) Ario Danu; Senior Vice President (SVP) Non-Subsidized Mortgage Division BTN Mochamad Yut Penta; Komisaris Utama CSG, Petrus Padmardjo; dan Direktur Sales & Marketing CSG Felicia Simon.

Sedangkan pembicara selanjutnya, Mochamad Yut Penta mengatakan, prospek properti di tahun 2024 akan sangat menjanjikan dimana secara demografi Indonesia sangat menjanjikan. “Di Indonesia setiap tahunnya ada sekitar 800 ribu keluarga baru yg perlu rumah, jadi kita strong ya, basic-nya dari segi demografi industri properti kita kuat,” jelas Penta.

Baca Juga : Kartika Residence Hunian Dengan Kemudahan Akses dan Fasilitas

Menurutnya, industri properti di Indonesia kondisinya masih tetap stabil. Di saat ekonomi naik turun, industri properti tetap tumbuh. Saat pertumbuhan ekonomi negatif, industri properti turun tapi tetap positif. “Tetapi saat ekonomi naik tinggi, industri properti naik tapi tidak terlalu tinggi alias stabil,” jelasnya.

Penta menambahkan, potensi bagi bisnis properti ke depan masih relatif besar. “Saat ini, angka backlog perumahan mencapai 9,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah,” pungkas Penta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *