PERBANKAN-Optimistis dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi adalah sifat dasar wajib bagi para pelaku bisnis. Tak terkeculai Bank Danamon Syariah. Anak usaha PT Bank Danamon, Tbk ini yakin penyaluran kredit di tahun 2015 akan mencapai diatas 20 persen.
Hal tersebut disampaikan Chief Financial Officer (CFO) Bank Danamon, Vera Eve Lim yang juga Direktur Bank Danamon dalam acara Paparan Kinerja Bank Danamon akhir Januari 2015 di Gedung Menara Danamon, Jakarta. Menurutnya, selama 2014, kinerja Danamon Syariah cukup menggembirakan, berhasil membukukan total aset hampir mencapai Rp3 triliun.
Sementara itu, untuk pembiayaan disalurkan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp2,3 triliun, atau naik sebesar 53 persen dibanding tahun sebelumnya. “Hal tersebut menunjukkan komitmen kami yang kuat untuk terus menumbuhkan Unit Usaha Syariah Danamon ini,”paparnya.
Vera Eve Lim menegaskan, pihaknya tetap optimistis untuk tahun 2015 ini kinerja bisnis Danamon Syariah akan terus mencapai kondisi yang positif. “Proyeksi Danamon Syariah di 2015 untuk pembiayaan disalurkan akan mencapai diatas 20 persen, tepatnya antara 20 – 22 persen. Mudah-mudahan ini bisa terlaksana. Karena secara momentum, kita lihat environment-nya sangat kondusif dibanding tahun lalu,” ujarnya.
Sementara itu, meskipun 2014 merupakan tahun politik yang turut memperlemah kondisi dunia usaha nasional, namun secara umum kinerja bisnis induk usaha, PT Bank Danamon, Tbk masih mengalami peningkatan disbanding tahun sebelumnya.
Direktur Utama Danamon Henry Ho, mengungkapkan, sepanjang tahun 2014 rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (DPK) membaik menjadi 92,6 persen, dimana total kredit tumbuh sebesar 3 persen menjadi Rp139 triliun. Laba bersih setelah pajak normalized mencapai Rp3,453 triliun, dengan pendapatan bunga bersih sebesar Rp13,7 triliun dan rasio kecukupan modal konsolidasi pada 17,9 persen
Henry Ho menjelaskan, penyaluran kredit Danamon masih cukup menggembirakan. Untuk kredit mikro berhasil disalurkan sebesar Rp19 triliun, sementara kredit segmen usaha kecil menengah (UKM) mencapai Rp20 triliun. Secara total, penyaluran kredit di segmen UKM berkontribusi sebesar 28 persen dari seluruh kredit perseroan.
Adapun penyaluran kredit untuk segmen komersial mencapai Rp15 triliun dan kredit korporasi mencapai Rp17,5 triliun. Di sisi lain, pembiayaan perdagangan Danamon membukukan pertumbuhan sebesar 26 persen pada Desember 2014 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp24,8 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih lamban di tahun 2014, dimana harga minyak dan harga komoditas lainnya menurun serta naiknya harga BBM dan penyesuaian suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,75 persen. Kondisi-kondisi ini berdampak pada industri perbankan yang mengalami pelambatan pertumbuhan kredit dan juga kenaikan suku bunga, sehingga memberikan tantangan bagi industri perbankan dalam meneruskan tingkat profitabilitas pada level yang memuaskan.
“Dengan latar belakang ini, Danamon menjaga landasan yang kuat untuk pertumbuhan ke depannya dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga yang sehat dan permodalan yang cukup,”pungkas Henry Ho.