Propertynbank : PT Bank CIMB Niaga Tbk. mencatatkan laba bersih tahun berjalan Rp4,78 triliun sepanjang tahun lalu. Laba ini melonjak 22,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,9 triliun.
Sementara secara konsolidasi laba Bank CIMB Niaga mencapai Rp5,04 triliun. Melonjak Rp900 miliar lebih dibandingkan tahun lalu sebesar Rp4,1 triliun.
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih menjadi Rp12,69 triliun dari sebelumnya Rp12,55 triliun.
Emiten berkode saham BNGA itu juga berhasil meningkatkan keuntungan dari transaksi spot dan derivatif menjadi Rp1 trilin dari sebelumnya Rp719,75 miliar.
Perbaikan signifikan lainnya terjadi pada pos perbaikan kualitas kredit. Kerugian penurunan nilai aset (impairment) menurun signifikan dari Rp4,05 triliun menjadi Rp3,37 triliun. Dengan realisasinya ini, laba operasional BNGA melonjak dari Rp4,85 triliun menjadi Rp6,16 triliun. Hasilnya laba bersih BNGA melonjak dari Rp156,82 per lembar menjadi Rp191,97 per lembar.
Sementara itu dari sisi kredit yang diberikan, Bank CIMB Niaga mencatat penyaluran sebesar Rp144 triliun untuk konvensional dan Rp47,19 triliun untuk syariah.
Jumlah ini meningkat dari posisi sebelumnya Rp141,08 triliun dan Rp36,96 triliun. Dengan capaian ini CIMB Niaga melaporkan posisi aset berada pada level Rp301,51 triliun, susut dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp307,24 triliun.
Tingkatkan layanan Digital Bank
Disisi lain, upaya peningkatan layanan digital yang dilakukan bank CIMB Niaga turut berdampak pada pertumbuhan dana murah (current account savings account/CASA) yang dibukukan perusahaan pada 2022.
Bank CIMB Niaga mencatat rasio CASA sebesar 63,6 persen pada 2022 atau tumbuh sekitar 230 basis points (bps) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perusahaan sepanjang 2022 mencapai Rp227 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 63,6 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 61,3 persen.
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan upaya perusahaan untuk terus membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah, sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
CIMB Niaga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan digital, khususnya super aplikasi digital OCTO Mobile. Bisnis Indonesia menobatkan OCTO Mobile sebagai Highly Impactful Digital Banking App pada 2022. “Pada 2023, OCTO Mobile akan fokus untuk mengintegrasikan dan memperkenalkan teknologi serta keamanan terbaru, untuk meningkatkan kapabilitasnya sebagai digital super app. Kami akan menghadirkan transformasi yang signifikan dan menarik di OCTO Mobile,” kata Lani dalam siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (17/2/2023).
Lani menambahkan pada 2022 perusahaan mencetak laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp6,6 triliun, naik sebesar 26,7 persen year-on-year (YoY), dan menghasilkan earnings per share Rp202,2.
Dia menuturkan laba tersebut menandakan bahwa di tengah pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia dari tantangan global, perusahaan berhasil menangkap peluang untuk mendorong pertumbuhan bank.
Pertumbuhan positif tersebut akan terus dipertahankan pada tahun ini melalui 5 pilar, salah satunya digital. “Pada 2023, kami akan fokus pada peningkatan basis nasabah ritel dan pertumbuhan CASA melalui kapabilitas digital, perbaikan kualitas aset, kontribusi pendapatan non-bunga, serta inovasi perbankan digital dengan teknologi terkini dan pilihan layanan yang luas untuk nasabah,” kata Lani.
Sekadar informasi Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 22,2 persen dan 85,6 persen per 31 Desember 2022. Total aset konsolidasian per 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp307 triliun, yang makin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Jumlah kredit/pembiayaan naik 9,4 persen yoy menjadi Rp199 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking (12,1 persen yoy) dan Consumer Banking(11,8 persen yoy).
Disisi lain Bank CIMB Niaga terus memacu fungsi intermediasi, salah satunya melalui penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 7 persen yoy, sementara kredit Pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 35,3 persen yoy, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). (AP)