FIGUR – Wakil Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Rusmin Lawin ditugasi menjaring investor dari luar negeri guna membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara ini sudah aktif di REI sejak tahun 1999 dan terpilih sebagai Ketua REI Sumatra Utara di 2008. Di FIABCI (Fédération Internationale des Administrateurs de Biens Conseils) Rusmin memulai karirnya sejak 2005 dimentori oleh Ir. Ciputra (Alm) dan Ir.Teguh Satria (Alm). Berbagai rencana segera disusun oleh Rusmin yang sudah keliling dunia mengunjungi sejumlah negara.
Rusmin memang dikenal aktif menjalankan kegiatan di FIABCI yang berpusat di Paris itu. REI sendiri termasuk didalamnya, diantara 120 asosiasi di 72 negara di FIABCI, dengan memiliki 2 juta anggota di seluruh dunia. Sebagai anggota Board of Director, akan memudahkan Rusmin Lawin dalam membantu dan mengajak serta menjaring investor untuk membangun IKN baru.
“Saat ini sektor properti merupakan suatu portofolio yang sangat penting setelah emas ditambah currency yang juga tidak kalah penting setelah properti. Terlebih lagi, properti sangat penting sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia sebagai negara terbesar ke 4 di dunia harus terus eksis khususnya sektor properti. Saya selalu mempromosikan properti Indonesia ke berbagai Negara,” ujar Rusmin yang meraih Tokoh Fenomenal pada Indonesia Property&Bank Award tahun 2013.
[irp]
Rusmin sudah mengunjungi 38 negara demi mempromosikan properti Indonesia. Bagi dia, hal ini bukan hanya sekadar perjalanan namun sebagai wadah untuk memperlihatkan diri di panggung dunia bahwa Indonesia itu ada. Investasi harus berawal dari tourism dan ketika tourism berjalan maka akan terbentuklah trade (perdagangan) dan kemudian terjadilah investasi.
“Inilah strategi saya dalam menggaet investor international, pembeli akan melihat bagaimana kenyamanannya, keamanannya, kulinernya, budayanya, keramah tamahannya maka itulah yang dibeli. Oleh karena itu, kita harus kompak, bersinergi bagaimana industri properti ini bisa tetap tumbuh,” ujar Ketua DPD REI Sumut periode 2008 – 2011 ini.
[irp]
Lebih lanjut dikatakan Rusmin, dari pengamatannya selama melakukan perjalanan ke berbagai negara, kondisi properti sebelum dan setelah pandemi tidak terlalu berbeda. Dirinya beranggapan Indonesia beruntung berada di zona Asia Pacific yang setiap tahun berkontribusi sepertiga dari budget dunia untuk investasi properti.
“Meskipun begitu, industri properti di Asia cepat drop dan cepat juga bangkitnya. Saat ini pengembang-pengembang harus bertransformasi digital, karena ke depannya semua industri akan bertransformasi digital terutama kaum milenial yang lebih mengandalkan digitalisasi. Mereka sudah terbiasa membeli properti melalui facebook, instagram dan lain sebagainya,” ujar Rusmin.
Untuk program pengembangan IKN, sambung Rusmin, REI juga diminta untuk memberikan pandangan dan siap membantu pemerintah terhadap rencana tersebut. Saat ini secara geologi memang sudah seharusnya pindah karena tanah di Jakarta setiap tahun turun 10 cm dan akan tenggelam dalam 20 tahun lagi.
[irp]
“Memang secara kebutuhan sudah harus pindah terlepas dari hingar bingar politik. Oleh karena itu REI membentuk pokja bersama yang akan menyusun action plannya, REI optimis sanggup melaksanakannya meskipun ada pihak yang meragukan. Kita tunggu undang-undang resminya dan dalam waktu dekat akan dilakukan ground breaking,” tegas Rusmin.
Pembangunan yang akan dimulai, ujar dia, adalah industri berbasis sumber daya lokal karena kota tersebut semua sudah ada seperti airport, seaport, mall dan sebagainya. Saat ibukota pindah ke Kalimantan Timur, maka negara lain seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei berharap dapat berkembang karena kawasan ini akan mendorong adanya pusat pertumbuhan ekonomi baru di ASEAN.