UMUM – Guna mendukung perkembangan seni dan budaya yang dapat menjadi kunci daya saing industri Indonesia di persaingan global, PT JababekaTbk,.menggelar pameran seni rupa dengan tema Indonesian Arts Exhibition : Standing With The Masters (IAE). Pameran ini berlangsung pada 17-21 Januari 2018 lalu di Jababeka Convention Center.
Pameran seni terbesar di Cikarang tersebut menghadirkan karya maestro dari Galeri OHD Museum, Galeri NU, karya seniman Ancol, Budi Bonsai Collection, dan Harry Lee China Ceramic Collection. IAE juga memamerkan 159 karya seni baik lukis, patung, instalasi dan berbagai bentuk lainnya.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang sempat hadir di pameran, dalam pidatonya mengatakan, diadakannya IAE oleh Jababeka merupakan bentuk dukungan terhadap perkembangan seni dan budaya yang dapat menjadi kunci daya saing industri Indonesia di persaingan global.
“Upaya Jababeka dalam mendukung perkembangan seni budaya Indonesia melalui acara IAE di kawasan yang berbasis industri ini perlu diapresiasi sebagai pelopor, sehingga kami harap kedepannya semakin banyak sarana-sarana seperti ini muncul di kawasan-kawasan lain dan semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat menikmati karya seni Indonesi,” ujar Sofyan dalam keterangan tertulis.
Chairman dan Founder Jababeka Group SD Darmono berharap IAE dapat diadakan minimal setahun sekali, sehingga menjadi wadah bagi komunitas internasional di kawasan Jababeka dengan keberadaan lebih dari 1.700 perusahaan multinasional dari 30 negara. Dengan demikian keberadaan IAE dapat meningkatkan potensi investasi di Indonesia dan mendongkrak nilai properti wilayah Jababeka dan sekitarnya.
“Dengan begitu nilai tambah kita meningkat, harga properti juga meningkat. Tanah juga nilainya bisa naik, kalau 2 juta km persegi tanah di kita harganya satu dolar saja, itu bisa 2 triliun dolar, lalu kemudian dihargai 10 dolar karena adanya seni dan budaya bisajadi 20 triliun dolar, kita paling kaya di dunia,” papar Darmono.
Lebih dari itu, Darmono jelaskan, pihaknya ingin tunjukkan kekhalayak ramai bahwa Jababeka bukan hanya industri saja, tapi ada residensial, ada budaya, sehingga sangat pantas untuk menjadi tempat tinggal taraf internasional dan bisa jadi destinasi wisata juga dan segala macam yang bisa membuat developer di Indonesia mengikutinya.
Dalam IAE, kolektor seni dan pemilik Galeri OHD Museum, Dr. Oei Hong Djien menyumbangkan beberapa koleksi seni untuk dipamerkan. “Acara IAE menunjukkan bahwa kawasan Jababeka adalah kota mandiri yang sudah siap menjadi Cultural and Tourism Destination kelas dunia,” ujar Dr. Oei Hong Djien.
IAE bekerjasama dengan Program Studi DKV (DesainKomunikasi Visual) President University, yang menampilkan President University Student Orchestra, Marching Band SMA Presiden, serta berbagai tarian selamat datang dari siswa-siswi SMP dan SD Presiden. IAE didukung oleh 48 hotel, 215 restoran, 15 executive spa, 21 business club, 3 lapangan golf, 1 stadium olahraga, 1 waterpark dan 7 entertainment center.