BERITA PROPERTI – Bali sebagai salah satu magnet dunia untuk datang berlibur. Selain kearifan budaya lokalnya, hamparan pasir putih dan hitam pada sepanjang pantai yang mengelilingi hampir seluruh wilayah juga menambah daya magis Pulau Bali sebagai destinasi wisata terfavorit bagi wisatawan mancanegara maupun dalam negeri.
Tidak heran di Bali saat ini makin banyak sekali hotel-hotel yang berdiri, salah satunya dengan skema kodotel yang bisa dimiliki peroperangan dan dikelola oleh pengelola hotel. Salah satunya PT Properti Bali Benoa (Ganda Land Group) membesut Condovilla (Condominium & Villa) bertajuk Lavaya di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali. Menariknya, proyek mix used ini dapat dimiliki secara berkelompok dengan sistem lot.
Ganda Land sendiri diambil dari nama pemegang saham mayoritas perusahaan, yaitu Bapak Ganda. Salah satu proyek besutan Ganda Land paling tersohor adalah Gama Tower di Jl. HR. Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan. Gama Tower merupakan gedung tertinggi di dunia, dengan ketinggianmencapai mencapai 64 lantai.
[irp]
Dikembangkan di atas area seluas lebih dari 2,3 hektare setinggi enam lantai, Lavaya Nusa Dua Bali ditawarkan dengan harga sangat kompetitif mulai dari Rp 1 miliaran. Direktur Utama PT Properti Bali Benoa (Gand Land) Irawan Lau menegaskan bahwa perizinan proyek Lavaya dipastikan sudah komplit. Karena itu, kini progress pembangunannya mencapai lantai teratas. “Strategi kami adalah membangun dahulu, baru kemudian menjualnya. Ini bentuk komitmen kami dalam menjaga kepercayaan konsumen,” tegasnya, saat Media Gathering, di Jakarta, Jum’at (18/1).
Irawan – sapaan akrabnya – menyebut, untuk merealisasikan pembangunan Lavaya yang berkualitas dan tepat waktu, pihaknya menunjuk PT Adhi Persada Gedung (APG) sebagai maincontractor. “Total nilai investasi pembangunan proyek Lavaya berikut hotel mencapai Rp 1 triliun,” sebutnya.
Selain itu, demi kenyamanan dan cuan (keuntungan) yang berlipat bagi kepentingan investasi para pemilik unit, Ganda Land juga melakukan kerjasama dengan operator hotel internasional ternama yaitu AC Hotels Marriott, pada Oktober 2018 silam.
“Kami senang sekaligus bangga bisa bermitra dengan Marriott Internasional yang membawa brand AC Hotels ke Indonesia. Sebab, reputasi mereka pada bisnis operator hotel di mancanegara sudah tidak lagi diragukan,” ungkap Irawan.
Sedangkan Lavaya sendiri dibangun untuk memenuhi permintaan turis lokal maupun mancanegara, yang punya standar tinggi. Ditawarkan melalui tiga bentuk residensial, yaitu; Pertama, Private Residence bagi konsumen dengan mengedepankan privacy tinggi. Kedua, Premium Residence yang bisa dimiliki secara bersama (skema pembagian LOT). Skema penawaran ini dikelola oleh manajemen Lavaya selama 30 tahun. Ketiga, Hotel yang ditangani langsung AC Hotels Marriott.
sementara itu, Indra Saktiadi, GM Marketing Communication Lavaya Nusa Dua Bali memasuki awal tahun 2019, pihaknya sengaja menawarkan promo menarik bagi kepemilikan unit LOT A (Easy Owned Scheme A), dengan harga hanya Rp118 jutaan dan buyback guarantee 30 tahun. Sedangkan paket kepemilikan LOT B (Easy Owned Scheme B) seharga Rp65 jutaan dan buyback guarantee 10 tahun.
[irp]
Promo awal tahun untuk program kepemilikan LOT A dan B dapat diangsur selama kurun 36 bulan dan angsuran sangat ringan, hanya dengan Rp1,8 jutaan sudah dapat memiliki investasi berupa properti Premium Residence di Tanjung Benoa, Bali.
Bagi pemilik LOT A maupun B akan mendapatkan return on investment (ROI) masing-masing sebesar 8% pada tahun 1 dan 2. Melalui promo ini kami ingin memberikan banyak keuntungan pada para pemilik unit Condovilla Lavaya,” paparnya.