BERITA PROPERTI- Pameran properti Indonesia Properti Expo 2017, Sabtu 11 Februari resmi dibuka. Pameran yang dimotori oleh Bank BTN itu, akan berlangsung hingga 19 Februari 2017 mendatang. Tak kurang dari 120 pengembang dengan sekitar 700 proyek properti hadir pada pameran di JCC ini.
“Pada IPEX 2017 ini, Bank BTN menargetkan penambahan kredit baru senilai Rp 2,5 triliun. Sebagai bank yang memang bergerak di pembiayaan perumahan, BTN akan terus mendukung program perumahan yang dilaksanakan pemerintah,” ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono usai pembukaan IPEX 2017, Sabtu (11/2)
Dijelaskan Maryono, BTN juga akan berusaha agar masyarakat bisa memanfaatkan Kredit Mikro Perumahan apalagi kebutuhan rumah di Indonesia terus meningkat. Pada pemeran ini BTN tawarkan bunga murah untuk KPR Non-Subsidi, kemudian bunga yang rendah untuk KPR Subsidi.
“Masyarakat dapat menikmati fasilitas uang muka mulai 5 persen untuk KPR Non-Subsidi dan 1 persen untuk KPR Subsidi. Untun itu kami berharap masyarakat bisa meramaikan kegiatan ini dan memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh BTN,” tegas Maryono.
Senada dengan hal itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang hadir saat pembukaan IPEX 2017 meminta Bank Tabungan Negara (BTN) untuk segera merealisasikan Kredit Mikro Perumahan untuk masyarakat yang bekerja di sektor informal. Kredit Mikro Perumahan tersebut memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah bersubsidi pemerintah dan mendorong pemerataan pembangunan perumahan di Indonesia.
Dikatakan Basuki, dirinya berharap launching Kredit Mikro Perumahan tersebut bisa segera dilaksanakan pada akhir Februari 2017 mendatang. Dengan demikian masyarakat bisa segera memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memiliki rumah impiannya dengan harga yang terjangkau dan mendapatkan subsidi dari pemerintah sekaligus mensukseskan Program Satu Juta Rumah.
Lebih lanjut Basuki juga mengucapkan selamat Ulang Tahun ke 67 untuk Bank BTN. Pemerintah khususnya Kementerian PUPR tetap berharap kepada BTN untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat baik MBR dan non MBR di sektor perumahan di Indonesia.
