BERITA PROPERTI – Nusa Dua, merupakan salah satu lokasi utama di pulau Dewata, Bali, sebagai pusat konferensi tingkat nasional bahkan internasional. Kawasan Nusa Dua sudah dilengkapi berbagai sarana dan prasarana yang sangat memadai, seperti hotel-hotel mewah dengan ruangan konferensi atau ballroom yang sangat luas.
Namun, banyaknya tersedia sarana dan akomodasi di Nusa Dua, belum dilengkapi dengan gedung perkantoran kelas dunia. Padahal, sebagai kawasan konferensi yang sudah populer, Nusa Dua sangat membutuhkan gedung perkantoran untuk mengakomodir kebutuhan yang cukup tinggi.
Untuk itulah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Agung Panorama Propertindo menjalin kerjasama untuk mengembangkan gedung perkantoran di kawasan Nusa Dua.
Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer mengatakan, gedung perkantoran yang akan dibangun adalah CREA The Nusa Dua Resort Office. Proyek bernilai sekitar Rp500 miliar ini menggabungkan creativity industry dan resort office pertama dan satu-satunya di Indonesia.
“Kehadiran CREA merupakan pelengkap dari 7 pilar yang menjadi kekuatan dari kawasan The Nusa Dua yang dulunya terkenal dengan kawasan BTDC. Kami tentu ingin menyajikan produk yang terbaik, dengan harapan semakin banyak event berskala dunia digelar di Nusa Dua. Dampak positifnya tentu akan kita rasakan bersama,” ungkap Abdulbar dalam keterangan resmi.
Dikatakan Abdulbar, dirinya meyakini keberadaan perkantoran yang representatif, inovatif dan mencerminkan budaya lokal, akan mampu menarik minat masyarakat internasional bukan hanya untuk menggelar event di Nusa Dua bahkan ikut berinvestasi dalam menciptakan bisnis-bisnis baru di masa mendatang.
Sebagai informasi, ITDC merupakan perusahaan yang mengelola kawasan wisata Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat. ITDC dikembangkan menjadi holding pengembangan kawasan wisata di berbagai daerah.
Sementara itu CEO Agung Panorama Propertindo, Usman Effendy menjelaskan, perkantoran ini menyuguhkan fasilitas layaknya resor yang beroperasi selama 24 jam, sehingga menjadi solusi dalam menghadapi perbedaan zona area dan waktu. “Ini sangat berarti bagi para bisnis kreatif yang bekerjasama dengan market internasional,” ujar Usman.
Usman Effendy sebelumnya sudah mengembangkan sejumlah properti, seperti Spring Hill Golf Residences, Springhill Golf Mansion, Springhill Golf Terrace, Royale Springhill Apartment, The Boutique Apartment and Office Park, kawasan perumahan mewah Kedoya Garden Jakarta Barat, Wesling Condominium, dan berbagai proyek lainnya. Konsultan properti dari Keller Williams Casablanca, Ir. Tony Eddy, MBA, MSC, CIPS menjelaskan, Pulau Dewata mengalami pertumbuhan sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut ditandai dengan Tren bisnis properti yang cenderung meningkat selama satu dasawarsa terakhir.
“Dari sekian proyek properti yang ada di Bali, masih sedikit pengembang yang membidik perkantoran. Saya kira ini strategi yang tepat bagi perusahaan properti untuk membidik pasar yang masih baru,” ujar Tony Eddy.