PROPERTI – Sebanyak 279 rumah tidak layak huni di Kabupaten Teluk Bintuni mendapatkan bantuan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Guna melaksanakan bedah rumah tersebut, Kementerian PUPR mengalokasikan dana sebesar Rp 5,85 Milyar.
“Sebanyak 279 unit rumah tidak layak huni dikabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat mendapatkan Bantuan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya ( BSPS ) dari (ementerian PUPR,” ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Papua II Yance Pabisa saat menyerahkan bantuan Program BSPS di Papua Barat, Selasa (18/8/2020).
[irp]
Yance menerangkan, setiap RTLH tersebut akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 21 juta per unitnya. Dengan demikian masyarakat dapat memanfaatkan bantuan tersebut guna meningkatkan kualitas rumahnya menjadi lebih layak huni.
Lebih lanjut, Yance menerangkan, pelaksanaan program BSPS di Kabupaten Teluk Bintuni tersebut tersebar di dua distrik yakni Distrik Manimeri dan Distrik Bintuni. Untuk Distrik Manimeri ada sebanyak lima kampung antara lain Botai 14 unit, Atibo 11 unit, Waraitama 36 unit, Pasamai 20 unit dan Titibo 17 unit. Sedangkan di Distrik Bintuni ada enam kampung diantaranya Awaba 40 unit, Hokut 16 unit, Beimes 9 unit, Argosire merai 51 unit, Bintuni Barat 45 unit dan Kampung Lama 20 unit.
[irp]
“Alokasi anggaran bantuan Program BSPS yang diberikan untuk kabupaten bintuni sebesar Rp 5,85 Milyar,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Papua Barat, Phiter Pakabu menerangkan bantuan Program BSPS di peruntukan atau digunakan untuk modal belanja material dan upah tukang dan tidak di berikan secara tunai kepada penerima bantuan.
Salah seorang penerima bantuan BSPS dari Kampung Awaba, Distrik Bintuni, Henok Yabar mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kementerian PUPR yang memberikan bantuan kepada masyarakat di berbagai pelosok termasuk di Papua Barat.
[irp]
“Saya mewakili warga dan rekan-rekan dari seluruh kampung berharap agar Kementerian PUPR tidak berhenti memberikan dukungan kepada kami dalam bentuk program bedah rumah. Kami juga butuh rumah yang layak huni untuk keluarga,” harapnya.