
BERITA PROPERTI – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melantik Ir. Khalawi AH, M.Sc, MM sebagai Direktur Jenderal penyediaan Perumahan menggantikan pejabat sebelumnya yakni Dr. Ir. SyarifBurhanuddin, M.Eng. Penggantian pejabat setingkat Eselon I di Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja serta capaian Program Satu Juta Rumah yang menjadi salah satu program strategis nasional ini.
“Pelantikan pejabat baru di Kementerian PUPR itu adalah hal yang biasa dalam sebuah organisasi. Saya berharap pejabat yang baru bisa melaksanakan amanah dan tugas yang diembannya dengan sebaik-baiknya,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Jumát (17/11).
Sebelumnya Ir Khalawi menjabat sebagai Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi dan Lingkungan Kementerian PUPR. Sedangkan SyarifBurhanuddin akan melaksanakan tugas baru seabagai Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR.

Lebih lanjut, Basuki mengingatkan kepada para pejabat yang dilantik serta mereka yang mendapat promosi bahwa jabatan memiliki dua hal penting. Pertama adalah jabatan yang mampu menyelamatkan pejabat yang bersangkutan dari hal-hal yang tidak diinginkan dan kedua adalah beban bagi anak cucu dan harus dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan Yang mah aesa.
Sementara itu, Dirjen Penyediaan Perumahan Ir Khalawi menyatakan, dirinya tidak akan serta merta merubah kebijakan yang sudah ada khusus nya terkait Program Satu JutaRumah. Akan tetapi, dirinya akan mencoba untuk melanjutkan kembali program yang sudah bagus dan melakukan evaluas iterhadap pelaksanaan program yang sudah ada.
“Kebijakandan program yang sudah bagus tentu akan dilanjutkan dan di tingkatkan lagi, Saya melihat capaian program satu juta rumah masih bisa di optimalkan lagi,”katanya.
Khalawi menambahkan, untuk mendorong capaian Program satu JutaRumah, dirinya kedepan akan mendorong dan melaksanakan strategi dalam penanganan rumah-rumah informal melalui Program Bantuan Stimulan perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah. Pasalnya pembangunan rumah informal jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan pembangunan rumah formal yang dilaksanakan oleh para pengembang.
“Strateginya pelaksanaan Program Satu Juta Rumah akan kami kuatkan termasuk penanganan rumah informal melalui rumah swadaya. Polanya akan kita perbaiki lagi supaya capaiannya bisa mencapai target. Tapi kami tetap optimis capaian tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” katanya.