PROPERTI – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Rabu (9/6) lalu meninjau progress Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek yang pembangunannya telah mencapai 84,7%.
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi secara langsung mengamati sejumlah stasuin LRT yang dimulai dari Stasiun TMII hingga Stasiun Harjamukti, stasiun keberangkatan pertama LRT Fase 1. Belakangan, LRT memang menjadi pusat perhatian masyarakat karena diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kemacetan di Jabodebek.
Bagi PT Adhi Commuter Properti, kunjungan orang nomor satu di Indonesia itu merupakan sebuah kebanggaan. Pasalnya, anak usaha dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk itu, bulan April lalu melakukan soft launching untuk proyek LRT City Cibubur, sebuah kawasan yang terintegrasi dengan Stasiun LRT Harjamukti.
Selain itu di bulan Mei, PT Adhi Commuter Properti juga berhasil merilis obligasi senilai Rp 500 Miliar, yang menandakan bahwa kepercayaan investor di sektor properti terutama pada Adhi Commuter Properti sangat tinggi. Hal ini karena pengembangan yang dilakukan PT Adhi Commuter Properti memiliki keunikan.
[irp]
“Keunikannya adalah terletak pada konsep hunian berbasis pendekatan TOD atau Transit Oriented Development yang berlokasi di jalur LRT. Oleh karena itu, meski pandemi COVID-19 membuat banyak lini bisnis terkena dampak buruk, investasi di sektor properti mulai menunjukkan pemulihan di tengah pandemi COVID-19,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis PT Adhi Commuter Properti, Rozi Sparta.
Di sisi lain, kata Rozi, tahun 2021 koridor timur Jakarta terus berkembang khususnya untuk sektor properti. Potensi kawasan tersebut makin meningkat karena harga tanah yang masih lebih rendah dibanding di Kawasan Barat Jakarta. Pertumbuhan kawasan timur dalam beberapa tahun kedepan akan tumbuh, terlebih dengan hadirnya LRT.
[irp]
Rozi mencontohkan kawasan Cibubur misalnya, yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan sebagai salah satu dampak pembangunan LRT. Saat pandemi ini, kata dia, masyarakat seharusnya dapat meningkatkan nilai investasinya. Apalagi kini investor diuntungkan melalui berbagai pilihan investasi dengan harga terjangkau baik sektor obligasi, saham, maupun properti.
“Saat ini waktu yang tepat untuk berinvestasi di sektor properti. LRT City Cibubur yang terintegrasi langsung dengan stasiun LRT Harjamukti, saat ini launching dengan harga perdana, dan memiliki potensi yield dan capital gain yang tinggi dari unit yang disewakan atau dijual kembali,” kata Rozi lebih lanjut.
Terlebih lagi, sambung Rozi, di tahun 2022 LRT akan hadir dan beroperasi untuk memudahkan aksesibilitas penghuni. “Maka, jika saat ini investor atau end user mulai berinvestasi, beberapa tahun kedepan mereka akan mendapatkan return of investment dari investasi yang sudah mereka tanam saat ini,” tegasnya.
[irp]
Disamping itu, untuk menunjang kebutuhan investasi dan juga properti yang menyediakan kemudahan akses berbisnis di kawasan penopang kota Jakarta tersebut, telah hadir hunian di daerah Cibubur yang menerapkan konsep pendekatan TOD dengan kawasan yang compact and mixed use, serta memaksimalkan penggunaan angkutan umum dan didukung oleh fasilitas yang ramah dengan pesepeda dan pejalan kaki.
“LRT City Cibubur hadir dengan 8 Tower Apartemen, 1 Tower Hotel serta fasilitas penunjang lainnya seperti Wide Pedestrian, Bicycle Friendly, Supporting Retail, Iconic Mosque, Private Oasis, Promenade Skywalk, dan lain sebagainya. Lokasi strategis dan 0 km dari Stasiun LRT Harjamukti juga menjadi salah satu daya tarik dan turut menjadi incaran para investor,” pungkas Rozi.