PROPERTI – Riset Savills Indonesia menyebutkan, perkembangan infrastruktur mampu mendongkrak nilai properti hingga 30 persen.
Menurut riset tersebut, kenaikan nilai properti karena adanya pembangunan infrastrutur bersifat progresif atau akan terus naik seiring dengan perkembangannya. Oleh karena itu, tak heran jika proyek-proyek properti yang berada di dekat pengembangan infrastruktur, menjadi incaran investor maupun masyarakat pada umumnya karena berpotensi untuk terus berkembang.
Salah satu proyek infrastruktur yang saat ini tengah dikebut penyelesaiannya adalah LRT Jabodebek. Presiden Joko Widodo kala meninjau Stasiun LRT TMII dan Stasiun Harjamukti Cibubur beberapa waktu lalu mengatakan, pembangunan LRT sudah mencapai 84,7% dan diharapkan bulan April 2022 sudah mulai uji coba, “Kita mulai untuk operasional di Juni 2022,” ujarnya.
Pembangunan berbagai infrastruktur dan transportasi publik seperti MRT Jakarta, LRT Jabodebek, Kereta Cepat diharapkan dapat menjadi soluis bagi warga Ibukota Jakarta, dan berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi publik. Hal inilah yang ditawarkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya, PT Adhi Commuter Properti (ADCP) yang memperkenalkan hunian terintegrasi transportasi publik, atau lebih dikenal sebagai Transit Oriented Development (TOD).
[irp]
ADCP dengan nama brand LRT City, tak hanya terhubung langsung dengan LRT Jabodebek, namun berkolaborasi dengan moda transportasi lainnya seperti KRL dan TransJakarta. ADCP telah mengembangkan 12 kawasan hunian berbasis transportasi publik di Jabodetabek, serta land bank mencapai 140 ha.
Di antara proyek LRT City yang dikembangkan ADCP, salah satunya adalah LRT City Bekasi – Green Avenue yang tengah dikebut pembangunan fasilitas infrastruktur berupa jalan, pedestrian, beserta saluran air dengan lintasan sekitar 200 meter. Ini menjadi wujud konsep TOD yang diusung proyek yang terhubung langsung ke Stasiun LRT Jatimulya ini.
[irp]
Project Director LRT City Bekasi – Green Avenue, Setya Aji Pramana mengatakan, Stasiun LRT Jatimulya menjadi titik keberangkatan dan stasiun pertama dari depo untuk rute Bekasi – Cawang. Hal ini telah dikonfirmasi bahwa pengangkatan kereta di Stasiun LRT Jatimulya dilaksanakan pada Agustus 2021 dan berpengaruh langsung terhadap prospek kawasan, terutama hunian di kawasan ini.
“LRT City Bekasi – Green Avenue terintegrasi langsung dengan jembatan penghubung ke Stasiun LRT Jatimulya. Tak heran jika LRT City Bekasi – Green Avenue menjadi incaran para komuter yang melakukan perjalanan ke Jakarta setiap harinya, maupun investor yang mengincar nilai investasi tinggi,” ujar Setya Aji dalam keterangan tertulis, Senin (28/6).
[irp]
Setya Aji mengaku, sebagian besar unit dibeli oleh end user atau penghuni tetap dan ini pertanda bahwa antusias masyarakat untuk menggunakan transportasi publik cukup besar. Namun, dirinya juga tak mengingkari situasi ini menangkap perhatian para investor untuk melakukan investasi di LRT City Bekasi. “Apalagi saat LRT beroperasi penuh di tahun depan, dapat dipastikan kawasan kami akan hidup sebagai area Transit Oriented Development,” pungkasnya.