Property & Bank

Stok Bertambah, Pasar Kondominium Di Jakarta Masih Stagnan

kondominium
Ilustrasi gedung dan hunian di Jakarta

Propertynbank.com – Sektor properti mulai menggeliat, setelah pandemi Covid-19 tampak makin melandai. Salah satunya adalah pasar kondominium yang ada di Jakarta dengan performa positifnya. Meskipun begitu, pasar kondominium masih harus berusaha keras agar bisa pulih dari krisis pasca pandemi.

Dalam riset terbarunya,  Jakarta Property Highlight untuk semester 1/ 2022, perusahaan konsultan Knight Frank Indonesia menyebutkan sektor kondominium mengalami kontraksi harga di pasar sekunder. Sedangkan untuk harga stok produk baru, pasar kondominium di Jakarta relatif stagnan.

Riset tersebut juga menyatakan, bahwa tingkat penjualan kondominium di semester 1/ 2022 tercatat berada di 95,8%. Walau positif, angka tersebut cenderung stagnan bahkan melemah dari tahun sebelumnya.

Menurut Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, secara umum rerata penjualan stok baru kondominium mencapai angka 65,5% dengan rerata harga jual yang relatif stagnan. Sedangkan untuk unit eksisting, ujar Syarifah, rerata harga jual bahkan alami pelemahan sebesar -5,76% (yoy).

“Walau masih stagnan dan belum sepenuhnya terlihat lebih baik dari tahun lalu, performa pasar kondominium relatif masih baik dan menunjukkan tren positif. Penjualan pada stok di segmen menengah menjadi penggerak utama saat ini. Bahkan di Asia Pasifik, Jakarta diprediksikan sebagai salah satu kota yang akan memiliki pertumbuhan residensial yang cukup optimis di tahun 2022,” ujar Syarifah kepada media dalam sesi press conference beberapa waktu lalu.

Stok Baru Kondominium

Lebih lanjut dijelaskan Syarifah, optimisme juga masih tergambar dengan adanya penambahan jumlah pasokan kondominium di Jakarta menjadi 226,761 unit dengan masuknya 4 proyek baru. Stok baru yang masuk di 2022 tercatat sejumlah 11,679 unit, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Country Head Knight Frank Indonesia, Willson Kalip mengatakan, pergerakan pasar kondominium masih optimis walaupun berada di tengah permintaan yang relatif stagnan, stok baru tetap terus hadir. Menurut dia, beberapa regulasi dari pemerintah dan program pembangunan infrastruktur diharapkan dapat tetap terus mendorong pertumbuhan pasar kondominium.

“Produk baru kondominium dengan keunggulan komparatif seperti berada dekat di wilayah TOD (Transport Oriented Development) pada umunnya memiliki transaksi yang relatif lebih baik di atas rata-rata,” tutup Willson.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *