
NASIONAL – Provinsi Bengkulu sedang dilanda bencana banjir yang cukup parah di sejumlah lokasi. Selain itu, longsor juga terjadi di beberapa tempat yang membuat provinsi di barat Sumatera itu menjadi terisolir. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penanganan tanggap darurat yang menimpa 9 kabupaten/kota di Propinsi Bengkulu.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Hari Suprayogi dan Direktur Preservasi Jalan, Ditjen Bina Marga Atyanto Busono pada Senin (29/4) lalu, berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo dan Gubernur Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah membahas penanganan darurat pascabencana banjir dan tanah longsor serta perbaikan infrastruktur jalan serta jembatan yang rusak di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu.
Salah satu penanganan darurat yang diprioritaskan adalah pembersihan jalan yang tertimbun lumpur dan perbaikan infrastruktur jembatan rusak. Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi pengungsi, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah melakukan mobilisasi mobil tangki air, hidran umum, dan MCK portable.
Sejumlah infrastruktur yang rusak ditinjau untuk mempersiapkan penanganan selanjutnya, diantaranya dua lokasi longsor di Kabupaten Bengkulu Tengah. Lokasi pertama yakni jalan Desa Taba Terujam KM 19, yang mengalami longsor sedalam 17 meter panjang 35 meter. Lokasi kedua yakni tanah longsor di Desa Taba Penanjung KM 28 dengan ketinggian sekitar 50 meter dan panjang satu kilometer. Di atas lokasi longsor tersebut terdapat satu rumah yang hampir tergerus longsor.
Rombongan kemudian meninjau sejumlah jembatan yang rusak akibat diterjang banjir, diantaranya jembatan air Sungai Musi di Desa Tebat Monok, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang dan dua jembatan di Kabupaten Bengkulu Utara, yakni jembatan sungai Lias di KM 47 dan jembatan putus yang berada KM 74 tepatnya di PTPN-7 Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara.
Untuk mendukung penanganan darurat, Kementerian PUPR melalui BPJN III Padang-Bengkulu Ditjen Bina Marga memobilisasi alat berat dan dump truck untuk melakukan pembersihan jalan yang tertimbun lumpur. Bencana banjir dan longsor telah merusak akses jalan dan jembatan di beberapa titik lokasi di Provinsi Bengkulu, sehingga mengakibatkan terisolirnya beberapa daerah sehingga menyulitkan tim evakuasi dan bantuan menuju lokasi terdampak.
Artikel Terkait
- Jembatan Gantung Dibangun, Desa Terpencil di Cianjur Segera Terhubung
- Ketersediaan Air Di NTT Sangat Kecil, Pembangunan Bendungan Dipercepat
- Bendungan Gondang Suplai Irigasi Seluas 4.680 ha di Karanganyar dan…
- Bendungan Passeloreng dan Karraloe Rampung, Irigasi Premium di Sulsel Bertambah
- Hingga Akhir 2019, Ditargetkan 29 Bendungan Selesai Dibangun
- Pasca Banjir Bandang, Jalan Di Sentani Jayapura Mulai Dibersihkan
- Terowongan Nanjung Akan Kurangi Luas Kawasan Banjir di Cekungan Bandung