Propertynbank.com – Sektor pasar ritel Jakarta akan bertambah pasokannya dengan akan hadirkan sebuah mall baru bernama Agora Thamrin Nine seluas 36,000 m2. Sehingga, pasokan kumulatif akan naik menjadi 3,51 juta m2. Sektor ini juga sedang menunggu sebuah mall baru lainnya hingga akhir 2024 yaitu Puri Indah Mall 2.
Dalam laporan Jakarta Property Market Insight Q3 2024 yang diterbitkan oleh Leads Property menyebutkan, sektor ritel termasuk sektor yang sangat kurang dalam hal pasokan baru oleh karena terbatasnya lahan yang luas di koridor- koridor komersial. Selain itu harga lahan komersial yang sudah sangat tinggi juga menyebabkan pengembangan enggan membeli lahan untuk membangun mall.
“Hingga kuartal 3 2024 ini, kita masih melihat beberapa operator ritel masih gencar melakukan ekspansi misalkan Sport Direct, Lighthouse, Unicase, Sushiro, Misuji 9+, Sandro, Miniso, Seiko, Oh!-Some (KKV), Nitori dan beberapa retailer lain, meskipun di tengah – tengah isu daya beli tertekan,” ujar Associate Director Retail Service Leads Property, Wieke Suhartiwi.
Baca Juga : Mal Dikawasan Mixed Use dan Terintegrasi Dengan Transportasi Publik Tetap Ramai
Terdapat sekitar 5.265 m2 permintaan di kuartal 3 2024 ini yang didorong oleh beberapa retailer khususnya di industri makanan dan minuman, asesoris, klinik kecantikan dan busana. Sementara itu, beberapa industri ritel lainnya masih dalam tahap kajian untuk melakukan ekspansi.
Tingkat hunian sedikit tertekan sebesar 0,8 poin persentase ke angka 89,8% oleh karena adanya pasokan baru tersebut. Tetapi diperkirakan bahwa angka tingkat hunian ini akan kembali meningkat seiring dengan bertambahnya penyewa, khususnya di mall- mall baru.
“Para penyewa ruang ritel masih mempertimbangkan kontrak jangka pendek untuk melihat performa mereka karena cukup banyak cabang- cabang ritel yang tutup karena performa mereka masih termasuk kurang untuk menutup biaya operasional mereka,” ungkap Wieke Suhartiwi.
Sentimen Positif Pasar Ritel
Untuk harga sewa dasar relatif stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, mencapai angka Rp 454.600 per m2 per bulan untuk harga rata- rata di Jakarta. Secara terpisah, harga sewa dasar di CBD dan Luar CBD (OCBD) berada di angka Rp 579.100 dan Rp 402.600 per m2 per bulan.
Baca Juga : Aktifitas Pusat Belanja Terus Meningkat, Okupansi Naik Hingga 88%
“Setelah mencetak angka transaksi sebesar Rp 14 triliun pada acara Jakarta Great Sale 2024 atau meningkat sebesar 21,7% secara tahunan, pasar ritel akan menghadapi isu daya beli yang tertekan. Tetapi, sentiment yang positif dan kuat di antara para retailer baik lokal maupun asing, berpotensi mendorong adanya ekspansi, baik di Jakarta maupun pinggiran Jakarta,” tutur Wieke.
Konsep gaya hidup dan hiburan yang cenderung didominasi oleh makanan-minuman, hiburan, permainan anak- anak dan fesyen masih merupakan konsep yang akan diterapkan oleh pengembang karena trendnya masih ke arah yang demikian. Sementara itu, tingkat hunian hingga akhir tahun diperkirakan akan sedikit tertekan oleh karena adanya pasokan baru yang akan masuk.