Property & Bank

Strategi All Out Dorong Penyaluran KPR Sejahtera FLPP BTN Naik 473 Persen

Penyaluran KPR Sejahtera FLPP BTN
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo meninjau proyek perumahan

Propertynbank.com – Penyaluran KPR Sejahtera FLPP BTN per Januari 2022 mencatatkan angka yang fantastis. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memang terus memacu penyaluran KPR Sejahtera FLPP (Kredit Pembiayaan Rumah  Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) tersebut.

Bank yang fokus pada sektor perumahan ini mencatat penyaluran baru KPR Sejahtera mencapai 13.192 unit per Januari 2022, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 2.302 unit.

Jika dirinci, maka dari  total 13.192 unit yang berhasil dibukukan, 11.117 unit diantaranya adalah KPR Sejahtera konvensional. Penyebaran penyaluran KPR Sejahtera FLPP sendiri terbesar di Jawa, disusul wilayah Sumatera  kemudian Sulawesi dan Maluku.

Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo menjelaskan, Bank BTN menjadi yang terdepan karena mengoptimalkan seluruh kanal distribusi untuk KPR Sejahtera, bekerjasama dengan developer, para agen properti serta menyelenggarakan akad KPR Sejahtera secara massal di seluruh Kantor Cabang Bank BTN. Untuk memperlancar proses penyaluran KPR Sejahtera FLPP BTN, kata Haru, Bank BTN tak segan melakukan upaya “jemput bola”.

“Dengan dibukanya keran FLPP tanpa kuota, Bank BTN menerapkan strategi all out, misalnya menggalang kerjasama dengan swasta maupun instansi yang memiliki debitur potensial sesuai dengan persyaratan Bank BTN, menggandeng para developer yang mulai aktif melakukan penjualan dan membuka lahan baru untuk dibangun perumahan subsidi,” ujar Haru.

Saat ini, sambung Haru, semua Bank berkompetisi untuk dapat memenangkan pasar KPR Sejahtera, karena itu Bank BTN dengan pengalaman yang panjang memberikan kualitas pelayanan kredit yang lebih baik dan cepat akan menjadi nilai tambah.

Haru menambahkan, Bank BTN juga terus mencari pasar yang potensial untuk penyaluran KPR Sejahtera FLPP BTN maupun program KPR Subsidi yang lain. Untuk itu, Bank BTN tengah melakukan kajian terutama bagi pekerja sektor informal seperti pedagang pasar, nelayan, dan lain sebagainya. Bank BTN baru-baru ini bekerjasama dengan BP Tapera dan komunitas pekerja informal untuk mengkaji program pembiayaan perumahan yang tepat.

Dirinya menilai kajian tersebut dapat memberikan rincian mengenai isu utama pembiayaan perumahan bagi para pekerja informal seperti karakteristik dari penghasilannya, kemampuannya untuk membayar angsuran dan menabung sehingga menghasilkan skema yang tepat untuk program pembiayaan perumahan melalui jalur mandiri di BP Tapera. Dengan kerjasama  ini diharapkan semakin luas dan banyak para pekerja sektor informal yang dapat mengakses pembiayaan perumahan.

Penyaluran KPR Sejahtera FLPP BTN Bagi Komunitas

Sebelumnya, untuk pekerja informal, Bank BTN telah melakukan sejumlah upaya untuk memperluas pembiayaan perumahannya, khususnya KPR Subsidi, diantaranya dengan tukang cukur yang terhimpun dalam Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG), mitra pengemudi ojek online, Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso di Semarang dan marbot masjid. “Kami membuka kerjasama seluas-luasnya bagi perusahaan, komunitas yang mengayomi para pekerja informal,” tegas Haru.

Penyaluran KPR Sejahtera FLPP BTN
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dengan Asosiasi Sektor Informal Berbasis Komunitas

Bank BTN juga, ujar Haru, berkolaborasi dengan sejumlah komunitas pekerja informal untuk menggagas proyek terkait layanan jasa perbankan bagi komunitas pekerja informal. Sebagai langkah awal dari proyek tersebut, Bank BTN  beberapa pekan lalu menandatangani Nota Kesepahaman antara PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dengan Asosiasi Sektor Informal Berbasis Komunitas tentang Proyek Inisiasi Layanan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Pinjaman Kepada Segmen Informal Berbasis Komunitas.

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Ketua dari beragam komunitas yaitu Ketua Umum Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO), Syahnan Phalipi, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, Ketua Umum ASMI Women Empowerment,  Jurika Fratiwi dan  Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Riza Damanik.

“Kami memiliki harapan besar dengan kerjasama ini, masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya pedangan pasar mendapat akses permodalan untuk perumahan, bahkan bisa sampai 0 persen bagi pekerja dengan penghasilan di bawah Rp 8 juta perbulan,” pungkas Abdullah Mansuri.

Abdullah Mansuri mengungkapkan, semua tahu bahwa pedagang pasar tidak memiliki rumah, masih kontrak dan misal  satu rumah dihuni banyak keluarga, IKAPPI dan organisasi berharap ada program perumahan yang sesuai bagi mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *