Property & Bank

Pilar Utama Program 3 Juta Rumah, BTN Wujudkan Mimpi MBR Miliki Hunian

Btn
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan wawancara langsung dengan peserta akad kredit BTN, salah satunya Alan (dua dari kanan)

Propertynbank.com – Seketika, wajahnya tampak begitu gembira saat pembawa acara menyebutkan namanya untuk naik ke atas panggung. Hari itu memang momen yang sangat ia nantikan, kepastian memiliki rumah sendiri yang sudah diidam-idamkan sejak lama. Makin bersuka cita karena dirinya bisa satu panggung dan berpoto bersama dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.

Alan (28 tahun), memang sudah lama menginginkan tinggal di rumah sendiri, terlebih lagi setelah putra pertamanya lahir awal tahun 2024 lalu. Selama ini, guru di salah satu madrasah Kabupaten Serang, Banten itu tinggal di rumah kontrakan yang lokasinya tak jauh dari sekolah tempat dia mengajar.

Gaji yang dia terima tiap bulan, membuat dirinya harus bersabar dan menahan diri untuk segera memiliki rumah. Terlebih, istrinya tidak bekerja sehingga belum bisa membantu dia untuk menambah penghasilan. Sementara kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat dari waktu ke waktu, menjadi beban tersendiri. “Rasanya mimpi bisa punya rumah sendiri,” ujarnya lirih kepada propertynbank.com.

Baca Juga : Dalam 2 Bulan Pemerintahan Prabowo, BTN Salurkan KPR 30.000 Unit

Alan bersama 234 calon debitur lainnya, hari itu 12 Desember 2024 melakukan akad KPR (Kredit Pemilikan Rumah) massal yang diadakan oleh Bank BTN di perumahan Pondok Taktakan Indah, Kota Serang, Banten. Di perumahan yang dibangun oleh PT Kawah Anugerah Properti itu, dilakukan akad KPR Subsidi dan KPR Non-Subsidi sebanyak 225 unit, KPR Subsidi dan Non Subsidi melalu BTN Syariah sebanyak 10 unit, serta Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Selain Alan, perasaan senang dan gembira juga dirasakan oleh Uus, ibu rumah tangga yang sehari-harinya beraktifitas sebagai pedagang di Pasar Anyar, Bogor. Jika Alan berbahagia karena segera menempati rumah barunya, Uus justru sudah menetap di salah satu perumahan subsidi di Bogor sejak awal tahun 2024 lalu.

“Kami sangat senang tinggal di perumahan ini. Airnya bagus, lingkungan aman, bangunan dan fasilitas lainnya juga bagus,” kata Uus saat menjawab pertanyaan Menteri PKP Maruarar Sirait yang melakukan kunjungan ke Perumahan Graha Arraya, Bogor akhir tahun 2024 lalu.

Kegembiraan yang dirasakan Alan dan Uus karena sudah dapat memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal, tentu dirasakan juga oleh jutaan masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang telah memanfaatkan KPR dari BTN. Tak kurang dari 5,5 juta unit rumah sudah ditempati oleh masyarakat berkat dukungan KPR BTN yang mulai diluncurkan sejak tahun 1976 silam.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, BTN pertama kali mendapatkan penugasan dari Menteri Keuangan Ali Wardhana sebagai penyelenggara KPR pada 29 Januari 1974, sejalan dengan program pemerintah yang tengah menggalakkan program perumahan untuk rakyat.

Baca Juga : Bersama Tiga Menteri, Dirut BTN Paparkan Solusi Pencapaian Program Tiga Juta Rumah

Kemudian, BTN pertama kali menyalurkan KPR pada 10 Desember 1976 dengan total realisasi Rp38 juta untuk 17 unit rumah yang terbagi menjadi sembilan unit di Semarang, Jawa Tengah, disusul delapan unit rumah di Surabaya, Jawa Timur, pada tahun yang sama. Saat itu, penyaluran KPR perdana diinisiasi oleh BTN bersama Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan pelaku bisnis industri properti.

“BTN sebagai bank yang mendapatkan mandat dari pemerintah untuk menyediakan akses pembiayaan perumahan, memandang pentingnya peran seluruh stakeholders dan masyarakat untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan sektor perumahan nasional. Sejalan dengan itu, BTN juga menjadi mitra utama pemerintah untuk menjalankan program tiga juta rumah per tahun,” ungkap Nixon.

Berbagai langkah dan strategi disiapkan BTN guna mendukung program tiga juta rumah, yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah itu. Mulai dari pendanaan, kemudahan pengajuan KPR hingga mengusulkan desain rumah melalui sayembara desain arsitektur Nusantara, agak rumah yang dihuni layak huni dan ramah lingkungan.

“BTN telah memainkan peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan rumah rakyat dan sekaligus menggerakkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor perumahan. Andil ini terlihat jelas dari kontribusi BTN sebagai bank pelaksana utama program perumahan subsidi pemerintah, dengan hampir separuh dari total kredit perumahan yang disalurkan BTN merupakan KPR subsidi,” tegas Nixon.

Komitmen BTN Dukung Program 3 Juta Rumah

Tekad BTN untuk menjadi pemain utama penyalur KPR bukan hanya jargon semata. Sejak penyaluran KPR perdana, BTN secara konsisten menyalurkan KPR hingga saat ini lebih dari 90% portofolio kreditnya merupakan kredit perumahan.

Tak heran jika BTN memimpin pasar KPR di Indonesia dengan market share yang mencapai sekitar 40% secara nasional dan telah memberikan dampak turunan kepada 185 sub-sektor ekonomi dan lebih dari 7.000 mitra pengembang perumahan. Tidak kalah pentingnya, setiap pembangunan satu rumah dapat menyerap lima tenaga kerja, sehingga pembangunan 100.000 rumah akan menyerap 500.000 tenaga kerja per tahunnya.

“BTN sudah menegaskan komitmennya mendukung upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam penyediaan rumah rakyat melalui Program 3 Juta Rumah,” kata Nixon.

btn
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu

Visi BTN, imbuhnya, sama dengan pemerintah yang menyatakan bahwa Program 3 Juta Rumah yang tersebar di pedesaan hingga perkotaan akan menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. “Langkah berani ini diperlukan agar Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju dengan masyarakat yang lebih sejahtera, sesuai dengan visi Indonesia Emas pada 2045,” papar Nixon.

BTN, sambung Nixon, telah menjadi katalis bagi ekosistem perumahan dan perekonomian negara melalui perannya sebagai penyalur KPR terbesar di Indonesia. Hal ini tentu saja merupakan pencapaian yang sangat membanggakan karena BTN memegang peranan strategis dalam membantu pemerintah mengurangi backlog perumahan nasional yang saat ini masih mencapai 9,9 juta.

Baca Juga : BTN Siapkan Strategi Dukung Program 3 Juta Rumah 

“BTN akan terus memperkuat komitmen sebagai pembuka akses kepada pembiayaan perumahan, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah agar mereka dapat memiliki hunian yang layak dan terjangkau. Kami juga telah memiliki ratusan ribu unit stok rumah untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah,” tegas Nixon.

Dipuji dan Diapresiasi

Atas pencapaian dan kinerja BTN dalam menyalurkan KPR, diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk Menteri PKP Maruarar Sirait, sebagai bank penyalur KPR sejak 1976 dan kontribusinya bagi sektor perumahan nasional. “BTN menguasai dan berperan untuk market share KPR, terutama bagi masyarakat kecil di Indonesia sebanyak 40%. Saya doakan, tahun depan kalau bisa 60%, setidaknya 50%, karena harus ada progress,” ujar Maruarar.

Selain itu, kata Menteri yang akrab disapa Ara, BTN berkontribusi memberikan akses KPR kepada sektor informal, yang saat ini proporsinya mencapai hampir 10% dari total penyaluran KPR BTN. Ia mencontohkan ada pedagang bakso, pedagang sayur, dan pegawai minimarket yang bisa mendapatkan rumah karena jasa baik BTN.

Kemudian, Ara juga memuji peran BTN menyalurkan KPR kepada kaum milenial dan Gen Z, sehingga ada harapan bagi anak-anak muda Indonesia untuk dapat memiliki rumah pada usia sekitar 30 tahun. “Saya pikir ini adalah suatu langkah baru, bahwa negara hadir bagi anak muda dan negara hadir bagi kelompok informal,” tegasnya.

Apresiasi kepada BTN yang kini berusia 75 tahun juga diberikan oleh pengembang selaku mitra utama. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPP APERSI) Junaidi Abdillah mengapresiasi BTN yang telah bekerja keras selama 48 tahun membuka akses pembiayaan bagi masyarakat untuk dapat memiliki hunian yang layak dan terjangkau.

Baca Juga : Bank BTN Siapkan Pembiayaan Hingga 150.000 Rumah Rendah Emisi

“APERSI selaku pengembang perumahan dan permukiman di Indonesia mendukung komitmen BTN untuk meningkatkan penyaluran KPR bagi masyarakat, termasuk mereka yang berpenghasilan rendah, agar sektor perumahan dapat semakin signifikan menggerakkan perekonomian dan memberikan perbaikan kesejahteraan bagi masyarakat banyak,” tutur Junaidi.

Efisiensi Cost of Fund

Sementara Ketua Masyarakat Konstitusi Indonesia (MKI), Muhammad Joni mengatakan, BTN berperan penting dalam menjalankan program 3  juta rumah karena pengalaman dan inovasi pembiayaan yang persisten, semakin melebarkan akses pembiayaan perumahan bagi MBR ditengah hambatan dan kesulitan MBR.

“Karena ini adalah program andalan Presiden, maka BTN perlu memahami kekuatan positioningnya yang loyal pro pembiayaan MBR, bukan hanya sebagai korporasi pembiayaan perumahan saja akan tetapi loyalty tegak lurus menyokong mandatory Presiden Prabowo Subianto pada 3 juta rumah yang hak konstitusional,” ujar Joni saat dihubungi propertynbank.com.

Menurut praktisi hukum properti ini, BTN perlu didorong mengambil langkah penting menjadi rujukan lembaga pembiayaan perumahan rakyat, yang melakulan efisiensi cost of fund dan cost of capital. “Sejalan dengan menjamin prudentiality, BTN  justru berkepentingan dalam good  corporate governance, yang inline dengan memperkuat public trust menjadi atensi serius Presiden yang mengedepankan clean government,” pungkas Muhammad Joni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Properti

Berita Keuangan & Perbankan

Slot Bet 200 Slot Qris Situs Live Casino https://www.icarthejournal.org/ Slot Gacor Slot Pulsa Slot Toto Scatter Hitam https://jurnalkearsipan.anri.go.id/