NASIONAL – Progres program perumahan di Indonesia terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pada triwulan II atau awal Juni 2021, progres keuangan mencapai sekitar 37,36 persen dari total anggaran.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Perumahan menyebutkan, jumlah tersebut dari total anggaran senilai Rp 7,44 Triliun dengan progres capaian pembangunan fisik program perumahan Kementerian PUPR mencapai angka 33,94 persen.
[irp]
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (9/6) menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut. Terlebih lagi, kata dia, dengan adanya dukungan dari anggota Komisi V DPR, yang membuat pelaksanaan program perumahan di lapangan dapat berjalan dengan baik.
“Capaian program perumahan pada tahun ini lebih baik daripada capaian tahun lalu pada saat yang sama. Tahun lalu pada bulan Juni capaian pembangunan fisik hanya 18,57 persen dan progres keuangan 19,29 persen. Tahun ini Kementerian PUPR mendapatkan anggaran untuk Kegiatan Padat Karya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 600 Milyar,” ujar Khalawi.
[irp]
Dikatakannya, anggaran tersebut nantinya terbagi menjadi dua yakni untuk Kegiatan Padat Karya Rumah Swadaya Rp 300 M dan Kegiatan Padat Karya Rumah Khusus Rp 300 M. Dari data yang ada di Ditjen Perumahan, Kegiatan Padat Karya PEN Rumah Swadaya akan menyasar sekitar 11.600 unit rumah tidak layak huni dan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.200 orang. Sedangkan untuk kegiatan Padat Karya PEN Rumah Khusus diharapkan dapat membangun sebanyak 1.457 unit rumah dan menyerap tenaga kerja sebanyak 5.828 orang.
