PERBANKAN – Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Menara BCA, Senin (28/8/2017) menjelaskan terkait layanan ATM BCA yang disinyalir sempat bermasalah.
Saat ini tim BCA bekerjasama dengan seluruh operator penyedia jasa komunikasi sedang melakukan recovery.Selain itu, Jahja membantah kabar yang menyebutkan bahwa sekitar 70 persen ATM BCA tak beroperasi secara optimal.
Terkait dengan gangguan ini, Sebanyak kurang lebih 11.510 ATM BCA masih dapat beroperasi dengan baik dan melayani layanan perbankan dan hanya 5.700 ATM BCA mengalami offline karena terdampak gangguan satelit Telkom 1 tersebut. Menurut Jahja, saat ini total ATM BCA yang dioperasikan ada 17.210 di 11.530 lokasi.
Dari sejumlah itu, ATM yang terdampak dan tidak beroperasional kurang lebih sekitar 5.700 ATM atau 30 persennya. “Jadi perlu diluruskan berita yang menyebutkan 70 persen ATM BCA terkena gangguan, adalah tidak benar, masih ada sekitar 12.000 ATM atau tepatnya 11.510 ATM BCA yang masih beroperasi secara normal,” jelas Jahja dan menambahkan saat ini, tim BCA bekerja sama dengan seluruh operator penyedia jasa komunikasi tengah melakukan upaya recovery.
Upaya recovery ini lanjutnya, bank BCA memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk memperbaiki dampak gangguan tersebut agar kembali normal. Kendati demikian, BCA tetap berkomitmen memberikan solusi perbankan secara aman dan nyaman.PT Bank Central Asia Tbk ( BCA) membebaskan biaya transaksi tarik tunai di ATM bank lain selama perbaikan layanan ini. “Kami memberikan kebebasan, tetapi tidak dibebaskan langsung. Secara sistem akan dikembalikan, dikredit kembali pada akhir bulan ke rekening nasabah BCA,” kata Jahja. Dan untuk diketahui, jika nasabah melakukan transaksi di ATM bank lain Bank BCA mengenakan biaya transaksi tarik tunai sebesar Rp 7.500,. Namun saja, pembebasan biaya ini hanya berlaku bagi transaksi tarik tunai.”Kalau mau cek saldo atau transaksi perbankan lainnya, bisa di apps, internet mobile banking,” imbuh Jahja. Jahja melanjutkan BCA, yang akan menanggung biaya tarik tunai antar bank tersebut dan estimasi biaya tarik tunai antarbank mencapai Rp 50 miliar-Rp 70 miliar.”Kurang lebih besaran biayanya segitu. Namun itu tetap tergantung juga dengan frekuensi (transaksi) dan kecepatan kami melakukan recovery,” pungkas Jahja.