Propertynbank : Teknologi digital telah menjadi penopang untuk penjualan produk properti, terlebih dimasa pandemi. Para pelaku di industri properti dituntut untuk lebih adaptif dan inovatif.
Berbagai aplikasi juga terus dikembangkan guna memudahkan pelaku bisnis di industri ini memasarkan produk properti. Salah satunya MasterDeal yang baru diluncurkan pada di Swissbelll Hotel Serpong, Minggu (2/7/2022).
Peluncuran aplikasi yang berada dibawah naungan Harmony Land Group ini dilakukan bersamaan dengan pembukaan training angkatan pertama dengan materi How to Sale!
Muhammad Fithor, CEO Harmony Land Group menjelaskan, MaterDeal menjadi sebuah inovasi perusahaannya untuk membantu para agen properti terutama agent individual untuk memperoleh kepastian pendapatannya sekaligus memperluas jangkauan pemasarannya.
“Selama ini agen properti invidiual atau perseorang menghadapi persoalan pendapatan yang tidak pasti. Kalau lagi closing memang pendapatannya besar. Tetapi tidak setiap bulan dia bisa menjual produk properti,” kata Fithor dalam keterangan pers yang diterima redaksi.
Itu sebabnya, tambah Fithor, tidak semua agen perorangan menjadi sustainable. Berbeda dengan agent company atau agen perusahaan. Meski seseorang tidak berhasil closing dalam satu bulan, tetapi bisa mendapatkan pendapatan atau gaji karena ditutup oleh penjualan dari agen makerting lainnya.
Fithor yang pernah menjadi agent properti perorangan selama dua tahun tersebut merasakan betul bagaimana perjuangannya untuk tetap sustain. “Ini yang mendorong kami untuk meluncurkan aplikasi MasterDeal,” lanjutnya.
Menurut Fithor, agen properti perorangan ini memiliki posisi strategis dalam hal penjualan produk properti. Karena mereka memiliki akses yang sifatnya lebih personal atau individual dalam hal jual beli properti.
Karena itulah, meski tidak terikat dengan perusahaan atau developer, tetapi agen perorangan bisa membantu developer menjual produk propertinya lebih cepat dan mudah.
MasterDeal sendiri merupakan aplikasi berbayar yang hanya bisa diakses oleh para agen properti baik individual maupun company. Bedanya dengan aplikasi penjualan rumah lainnya, aplikasi ini tidak bisa dibuka oleh pembeli.
Aplikasi ini juga sekaligus mempertemukan agen rumah perorangan dari berbagai daerah dan berbagai profesi. Mereka yang senang berjualan, mereka yang tinggal di Papua, Kalimantan atau wilayah lain bisa berjualan produk properti di wilayah lain seperti Jakarta.
Uniknya, bergabung dengan MasterDeal, seorang agen perorangan tidak perlu repot terjun ke lapangan untuk menemani calon konsumen survey rumah. Mereka juga tidak wajib tahu product knowledge-nya.
“Kalau ada konsumen tertarik, seorang agen yang berada diaplikasi ini tinggal menghubungi developernya,” tambah Fithor.
1000 Agen Properti
Fithor memastikan bahwa aplikasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh mereka non agent tetapi memiliki kegemaran berjualan. Produk yang dijual pun tidak harus properti atau perumahan baru (dikelola pengembang), tetapi juga bisa rumah pribadi atau rumah second.
Untuk bergabung dalam aplikasi MasterDeal, seorang agen bisa mendaftarkan diri dengan membayar adminsitrasi yang berlaku seumur hidup. Seorang agent properti akan mendapatkan pelatihan baik yang digelar secara online maupun offline termasuk materi-materi penting bagaimana ilmu menjual rumah dari para ahlinya.
Fithor berharap, akan banyak agen properti perorangan yang bergabung dalam aplikasi ini. “Sambil jalan, kita juga akan terus lakukan pembenahan, tentu dengan berbagai masukan dari lapangan. Ke depannya, sesuai visi MasterDeal, akan tercipta 1 juta agent properti di tahun 2024. Target hingga akhir Desember nanti, 1000 agent properti yang bergabung disini,” tutup Fithor.