
APARTEMEN – Di tahun 2021, pengembang diprediksi akan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek yang ada. Hal ini dikarenakan masih banyak proyek-proyek yang merupakan limpahan dari tahun-tahun sebelumnya.
Khusus untuk apartemen strata diperkirakan mulai ada peluncuran ulang atau peluncuran beberapa proyek baru, dari yang sebelumnya sempat tertunda. Namun, Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto memperkirakan jumlahnya tidak akan naik signifikan.
“Pengembang akan terus mengembangkan metode pemasaran secara digital. Promo menarik akan tetap diteruskan karena calon pembeli masih wait and see. Kami memprediksi perbaikan dalam penjualan masih berlanjut walau masih terbatas. Tingkat serapan diperikirakan akan meningkat 0,5% – 1% di tahun 2021,” ujar Ferry saat Virtual Media Briefing, beberapa waktu lalu.
Menurut Ferry, banyak pengembang yang ingin menaikkan harga jual di tahun 2021. Bagi mereka, sudah cukup untuk menahan kenaikan harga di tahun 2020 sedangkan proses pembangunan masih harus dilanjutkan.
Sedangkan untuk apartemen serviced, ulas Ferry, tingkat hunian akan tetap tertekan sampai akhir 2021 selama pergerakan ekspatriat masih terbatas. Akan banyak perusahaan yang mengurangi anggaran untuk akomodasi, sehingga unit yang lebih murah akan cenderung lebih dicari. Diperkirakan unit dengan ukuran lebih kecil (seperti unit 1 BR) akan lebih dicari dibandingkan unit 2 BR atau 3 BR. Dirinya memprediksi sebagian proyek memberikan diskon harga sewa di tahun 2021.
Ferry juga menjelaskan pada tahun 2020 lalu, tingkat serapan apartemen strata mengalami sedikit penurunan menuju 87,2% (-0,5% QoQ / 0% YoY). Hanya 1.927 unit yang terjual selama 2020, kurang dari setengah pencapaian tahun 2019.
“Memang ada tanda pemulihan dalam penjualan, terbukti dengan penjualan yang jauh lebih banyak di Q4 2020 dibanding kuartal sebelumnya. Untuk harga jual tidak ada perubahan dibanding Q3 2020, sehingga tetap berada di Rp 35 juta per m2 (0% QoQ / +0,47% YoY),” tutur Ferry.
Berbeda dengan apartemen serviced pada tahun 2020 lalu, ujar Ferry, tingkat hunian apartemen serviced mencapai 57,2% (+4,4 ppts QoQ). Kenaikan terjadi dari sewa jangka pendek (staycation) turis domestik. Untuk rata- rata harga sewa tahun 2020 Area CBD: Rp 434.997 / m2 / bulan Non-CBD: Rp 350.402 / m2 / bulan.
Artikel Terkait
- HPL Diperpanjang Hingga 90 tahun, Pengamat : Tak Ada Pengaruh…
- WNA Berpotensi Miliki Rumah Susun, Pengamat : Tiga Faktor Ini…
- Crown Group Pasarkan ARTIS Bulan Depan, Proyek Pertama di Melbourne
- Dekat Dengan Moda Transportasi, Hunian Berkonsep TOD Masih Dicari
- Banjir Rendam Jabodetabek Awal 2020, Harga Properti Relatif Stabil
- Pajak Penjualan Rumah Mewah Jadi 1% Tak Pengaruhi Pasar Apartemen
- Pilpres Usai, Investor Asing Segera Ramaikan Bisnis Properti Dalam Negeri
- Gandeng KOHLER, PropertyGuru Kembali Gelar Penghargaan Properti
- Bom Waktu Usai Booming Apartemen
- Ekspansi Bisnis Jepang, Dari Sake Sampai Properti