Propertynbank.com – Salah satu kawasan di Jabodetabek yang tumbuh pesat adalah Kabupaten Tangerang karena memiliki begitu banyak potensi pengembangan kawasan. Wilayah dengan luas 959,6 km² dan jumlah penduduk 3.352.472 jiwa (data BPS 2023) ini, memiliki kepadatan penduduk hanya berkisar 3.500 per km², atau jauh lebih rendah dibanding Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
Kawasan ini didominasi oleh penduduk berusia produktif 20 – 34 tahun, yakni sebanyak 35% sehingga memiliki potensi yang cukup tinggi untuk terus berkembang. Terlebih lagi, Tangerang juga masih menjadi kawasan pilihan bagi para property seeker, terutama oleh mereka yang mencari hunian di kawasan Jabodetabek. Menurut Cushman & Wakefield, selama Semester I 2023 pasokan rumah tapak bertambah sebanyak 4.445 unit.
Konsultan properti tersebut menyatakan, wilayah Tangerang mendominasi pasokan rumah tapak baru, yakni sebesar 51%, diikuti oleh Bogor dan Depok dengan 22%. Sementara, tingkat penyerapan rata-rata di Tangerang sekitar 21,4 unit per perumahan per bulan, tertinggi kedua setelah Bekasi yang mencapai 27,9 unit per bulan.
Baca Juga : Harga Rumah Naik 2,9 %, Denpasar dan Tangerang Paling Diminati
Director of Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo menyebutkan, unit rumah tapak segmen atas mendominasi pasokan baru semester I 2023 dengan kontribusi 34,3% dari total pasokan, diikuti oleh segmen menengah sebesar 27,3%.
“Pengembang terus menunjukkan keyakinan mereka dalam pasar dengan memperkenalkan produk-produk kelas atas di berbagai perumahan, yang menandakan optimisme mereka terhadap kepercayaan pasar secara keseluruhan dan potensinya,” jelas Arief Rahardjo dalam sebuah survey beberapa waktu lalu.
Begitu juga menurut Flash Report Bulan Agustus 2023 yang dirilis Rumah123.com menyebutkan bahwa di awal Semester II 2023, Tangerang masih menjadi wilayah terpopuler terkait permintaan hunian selama bulan Juli. Hasil riset tersebut mencatat permintaan rumah di Tangerang mencapai 15,1% dari total listing enquiries untuk rumah di Indonesia, diikuti Jakarta Barat (11,3%) dan Jakarta Selatan (9,7%).
Tercatat sejak awal tahun 2023, permintaan rumah sewa dan jual di Tangerang mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada Mei 2023, di mana tren rumah sewa naik sebesar 70,1% persen dan rumah jual naik sebesar 21,3%.
“Mayoritas peminat potensial di area Tangerang sangat didominasi orang-orang yang berasal ataupun memiliki aktivitas di Jakarta, yakni sebesar 67,8%, diikuti kalangan yang berasal dari Tangerang (8,8%),” jelas Associate Vice President Marketing 99 Group Indonesia, Firman Pamungkas Putra.
Dijelaskan Firman, dibandingkan Depok dan Bogor, Tangerang merupakan area yang terbilang sudah established. Kota itu sudah lebih tersaturasi dengan pengembangan residensial, komersial, serta penyediaan fasilitas yang sangat memadai dan komprehensif. “Hal ini membuat Tangerang secara konsisten mampu menarik minat pembeli, khususnya dari kalangan usia 25 – 34 tahun dan 18 – 24 tahun,” ungkap Firman.
Gading Serpong Lokasi Emas di Tangerang
Bicara mengenai Tangerang dan Barat Jakarta, tentu saja tidak bisa terlepas dari kawasan Kota Gading Serpong, karena paling diminati konsumen dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya Jabodetabek. Saat ini Kota Gading Serpong telah berkembang menjadi sebuah destinasi populer di Tangerang Raya dan Jabodetabek.
Presiden Direktur Paramount Land, M. Nawawi menegaskan, masyarakat berkunjung ke kota mandiri ini untuk tujuan yang sangat beragam, mulai dari mencari peluang bisnis baru, rekreasi, mengunjungi sentra kuliner populer, melakukan meeting, hingga mencari alternatif hunian baru.
Baca Juga : Properti di Jabodetabek Terus Menguat, Tangerang Paling Favorit Sebesar 13,7 Persen
“Dibandingkan dengan kawasan lain di Koridor Barat Jakarta, Kota Gading Serpong dapat dikatakan sebagai kawasan paling strategis, karena berada di tengah-tengah pengembangan township besar lain, seperti Alam Sutera, BSD City, Lippo Karawaci, dan lain-lain,” jelas M. Nawawi dalam sebuah kesempatan.
Ditambah aksesibilitas tinggi dengan opsi moda transportasi umum yang beragam, imbuhnya, menjadikan Gading Serpong sangat mudah dijangkau dari mana saja, seperti Tol Jakarta-Merak, Tol Serpong-Balaraja, dan Tol JORR W2 ruas TB Simatupang.
Menurut dia, lokasi yang strategis ini membuat pembangunan Kota Gading Serpong tumbuh pesat, mulai dari infrastruktur, fasilitas kota, sarana dan prasarana, hingga residensial dan komersial. Kota Gading Serpong juga semakin dipadati penduduk dengan populasi mencapai lebih dari 120 ribu jiwa (belum termasuk komuter), serta makin jadi favorit sebagai meeting point.
“Kota ini terus bertumbuh secara pesat dengan lebih dari 30 cluster terhuni, fasilitas kota yang lengkap, transportasi umum, jalan boulevard yang dilewati lebih dari 15.000 kendaraan per jam, dan tingkat okupansi bisnis yang sangat tinggi,” jelas M. Nawawi yang akrab disapa Awi.
Ditegaskan Awi, kehadiran Central Business District (CBD) yang tersebar di Kota Gading Serpong menjadikan kota ini terkenal sebagai pusat kuliner, bisnis, perkantoran, dan hiburan yang saling terintegrasi, di mana hal ini tidak hanya mendongkrak roda perekonomian masyarakat yang tinggal di Gading Serpong dan sekitarnya, tapi juga Tangerang Raya.
“Saat ini, masyarakat dapat dengan mudah menjangkau beragam fasilitas kota, mulai dari pusat perbelanjaan, sentra kuliner, pusat pendidikan, rumah sakit, hotel, pusat bisnis serta komersial, dan lainnya,” jelasnya.
Baca Juga : Mulai Rp800 jutaan, Harasuma Land Luncurkan Suma Village, Tangerang
Hal ini tidak terlepas dari kontribusi berbagai perusahaan berskala besar, menengah, hingga kecil di Gading Serpong yang terus bersinergi dalam menghadirkan beragam fasilitas kota, termasuk pengembang besar seperti Paramount Land yang secara berkelanjutan menghadirkan produk-produk properti yang beragam khususnya di Kota Gading Serpong.
Lebih lanjut, M. Nawawi mengatakan, tingginya demand pasar akan produk high-end di Gading Serpong, membuat Paramount Land kini fokus dalam menghadirkan produk-produk residensial dan komersial yang menyasar pasar high-end secara adaptif dan tepat sasaran, sehingga seluruh produk yang dihadirkan mendapatkan respons positif dari pasar.
“Meningkatnya value kota secara cepat dan pasti, yang diikuti oleh ketersediaan lahan yang semakin terbatas, menjadikan Kota Gading Serpong semakin eksklusif, terfavorit, dan terdepan dibanding kawasan-kawasan lainnya di barat Jakarta,” tutup Nawawi.