BERITA PROPERTI – Usai munculnya BRANZ Simatupang dan BRANZ BSD, Tokyu Land Indonesia mulai melakukan pengerjaan kontruksi Branz Mega Kuningan, yang merupakan proyek pengembangan kawasan skala besar di pusat kota CBD Jakarta.
Pada Rabu (26/2/2020), resmi dilakukan peletakan batu pertama di area lokasi proyek yang terdiri dari dua menara masing-masing kondominium premium setinggi 45 lantai dan apartemen sewa 35 lantai dengan total luas 1 hektare.
[irp]
Proyek ini hasil kerja sama antara PT Tokyu Land Indonesia dengan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN), yang modalnya berasal dari pemerintah Jepang. Adapun nilai investasi yang digelontorkan untuk seluruh pengembangan kawasan ini senilai Rp2,5 triliun.
Presiden Director Tokyu Land Indonesia Hidetatsu Ikeda mengatakan dimulainya proyek ini sekaligus juga menandai investasi properti di Indonesia masih tetap bersinar ke depannya, di tengah lemahnya pasar properti sejak beberapa tahun belakangan ini.
[irp]
“(Kondisi lemahnya pasar properti) bukan berarti kami menunda proyek. Kami tidak ingin mengakibatkan kontruksi yang telat dan berdampak pada kekecewaan investor. Kami melakukan (pembangunan) ini walaupun situasi pasar yang tidak terlalu bagus,” tegas Ikeda.
Ia mengaku iklim investasi di Indonesia sangat sulit diprediksi. Hal itu bisa diatasi dengan meyakinkan investor. “Tinggal bagaimana meyakinkan investor Jepang. Kita juga bisa berpartner [dengan perusahaan] di Indonesia untuk menggarap sebuah proyek,” katanya.
[irp]
Selain itu, ia yakin bila pasar properti kembali bergairah lantaran sebelum melakukan perencanaan sebuah proyek pihaknya telah berkonsultasi dengan konsultan realestat ternama di Indonesia.
Tak hanya itu, pihaknya juga didukung data-data yang dirilis dari pemerintah Indonesia, serta memiliki bagian khusus di internal yang melakukan riset pasar properti di Indonesia. “Kami bisa melakukan atau membaca pasar yang mendekati secara akurat,” bilang Ikeda.
[irp]
Kawasan ini nantinya juga dilengkapi area komersial dan ritel seluas 3.000 meter persegi, yang ditargetkan akan rampung pada 2023. Proyek ini juga menjadi pengembangan fasilitas terpadu berskala besar dan proyek pengelolaan tempat tinggal sewa pertama yang ditangani Tokyu Land Corporation di Indonesia.
Director of PT Tokyu Land Indonesia Toshio Kojima menambahkan proyek yang akan dibangun ini terdiri dari kondominium sebanyak 482 unit dan apartemen sewa sebanyak 240 unit. Ia yakin proyek yang telah dipasarkan sejak grand launching pada 26 Januari 2019 lalu, ini akan terserap oleh pasar dengan baik.
[irp]
Dalam acara grand launching tersebut terjual sebanyak 150 unit. “Sejauh ini, untuk kondominium dari 482 unit sudah 40 persen yang terjual,” tukasnya. Kojima mengatakan bahwa pihaknya tak membatasi segmen tertentu di dalam penjualan proyek ini, apakah kalangan ekspatriat maupun orang asing.
Prospek hunian ini menyasar kalangan menengah atas. “Data yang kami dapatkan menunjukan penjualan banyak berasal dari usia 30 tahun – 60 tahun. Bahkan, kebanyakan pembeli adalah masyarakat Indonesia, baik yang berdomisili di Jakarta Selatan, Barat dan Utara,” terangnya.
[irp]
Tak hanya itu, Kojima memastikan hanya ada sekitar 9 persen apartemen yang berada di kawasan central business district (CBD) Jakarta, sehingga pihaknya akan memasok kebutuhan hunian di area pusat bisnis dengan proyek terbarunya. Hal senada turut diungkap Hidayat, Advisor Tokyu Land Indonesia.
Ia menjelaskan, kondominium premium ini diharapkan menjadi momentum yang baik meramaikan investasi properti di Indonesia oleh investor asing. Tokyu Land Indonesia akan mengembangkan proyek lain seperti hotel, resort, hingga perkantoran yang pembangunannya berfokus di Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). (Artha Tidar)
0 Responses