BERITA PROPERTI- Moda raya terpadu atau mass rapid transit (MRT) di Jakarta beroperasi resmi dan dikenakan tarif sejak Senin (25/4). MRT fase pertama memiliki rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI). Terdapat 13 stasiun dalam rute ini yang tersbentang sepanjang 16 kilometer.
Ke-13 stasiun tersebut yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Kehadiran MRT Jakarta ini disambut antusias masyarakat, dan juga para pengusaha, terutama mereka yang memiliki bisnis inti properti.
[irp]
Para pengembang ini berlomba menawarkan proyek baru, dan juga properti lama yang direnovasi untuk siap dipasarkan kembali. Salah properti yang baru diluncurkan yaitu Creative Office and Residence (CORE) Cipete. Proyek ini dikembangkan oleh PT Jaya Properti Fatmawati, anak usaha PT Jaya Real Property Tbk (JRP).
Dalam apartemen ini, pengembang mengusung konsep one stop living dengan menggabungkan antara hunian, kantor, co-working space, dan berbagai sarana pendukung. Direktur PT Jaya Real Property Tbk, Djuniardi Christanto mengatakan, proyek apartemen ini merupakan jawaban terhadap tren gaya hidup yang berubah.
Misalnya dengan adanya co-working space dan perkembangan gaya hidup. Salah satu keunggulan yang ditonjolkan yaitu lokasi yang berada persis di depan Stasiun MRT Cipete Raya sehingga memudahkan mobilitas penghuninya.
[irp]
“Ada kemudahan transportasi, mau beraktivitas dari apartemen dan kantor, saling berdekatan. Dengan MRT, ini jadi hunian premium,” tutur Djuniardi, Selasa (30/4). Lewat perpaduan kemudahan transportasi yang cepat dan penerapan teknologi dalam hunian itu, para penghuni merasakan perubahan signifikan di kehidupan sehari-hari.
Ada tiga aspek yang dihadirkan di CORE Cipete, yaitu Connect, Collaborate, dan Conveniently. Masing-masing aspek menawarkan kemudahan konektivitas, konsep gaya hidup hybrid, dan tersedianya fasilitas gaya hidup milenial. CORE Cipete didesain 12.000 meter persegi di atas lahan bekas pompa bensin seluas 2.600 meter persegi.
Apartemen ini terdiri dari 17 lantai. Sebanyak 13 lantai untuk 199 unit hunian, dua lantai basement untuk tempat parkir, satu lantai untuk area publik, dan satu lantai rooftop. Terdiri dari tiga tipe, yaitu tipe Studio seluas 30 meter persegi, tipe Workshop seluas 60 meter persegi, dan tipe Quarter seluas 90 meter persegi.
[irp]
“Tipe Studio dijual dengan kisaran harga Rp 1 miliar, tipe Workshop Rp 2 miliar, dan untuk tipe Quarter Rp 3 miliar,” urai Direktur PT Jaya Properti Fatmawati, Arum Prasasti. Unit studio menempati lantai 2-12, unit workshop lantai 15, dan unit Quarter di lantai 16 dan 17. “Lantai 4, 13, dan 14 tidak ada,” katanya.
Menurut Arum, proyek ini juga dilengkapi beragam fasilitas, Antara lain internet berkecepatan tinggi, coworking space, F&B Shop, taman bermain anak-anak, area parkir di lantai basement, dan tempat bersantai di atap bangunan atau roof top. Jaya Property Fatmawati menanamkan investasi senilai Rp 200 miliar untuk proyek ini. (Artha Tidar)