NASIONAL – Tren penurunan realisasi penyaluran FLPP terjadi dampak dari penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengakui hal tersebut, sebagaimana disebutkan Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin Kamis, 16 Juli 2021 dalam keterangan tertulis.
Dikatakan Arief, jika dalam kondisi sebelumnya PPDPP mampu merealisasikan ribuan pencarian dalam sehari, saat ini realisasi per harinya saat ini berkisar ratusan pengajuan yang dicairkan. Namun dirinya memastikan bahwa tren penurunan pencairan FLPP tersebut bukan dikarenakan faktor internal dari PPDPP.
“Ketika penurunan terjadi, kami langsung survei kepada para bank pelaksana, untuk mencari tahu apa penyebabnya. Kalau dari kami, nyaris tidak ada kendala sama sekali mengenai mekanisme kerja kami meskipun menerapkan WFH (Work Form Home) secara penuh,” terang Arief.
Dari hasil survei yang dilakukan PPDPP, diperoleh hasil bahwa penerapan PPKM berdampak pada penerapan proses kerja manual yang masih diterapkan oleh bank pelaksana, seperti proses pengujian kelayakan calon debitur maupun analisa yang mengharuskan adanya kegiatan fisik “Ada unsur-unsur proses bisnis di tingkat perbankan di luar kewenangan dari PPDPP, kami berharap untuk dapat segera didukung demi kelancaran penyaluran FLPP kembali pada tren sebelumnya” lanjut Arief.
Dirinya memahami bahwa dengan pembatasan yang saat ini diterapkan dapat berpengaruh pada mekanisme kerja di perbankan, terutama dalam penerapan porsi kerja antara Work From Office (WFO) dengan WFH ataupun penerapan lockdown dikarenakan adanya kasus COVID-19. “Hal-hal seperti proses akad kredit yang membutuhkan kehadiran calon debitur dengan perbankan, analisa dan proses kelayakan calon debitur oleh notaris yang harus diperiksa langsung memang sulit dilakukan secara daring,” terang Arief.
Arief meminta kepada seluruh stakeholder untuk dapat mendukung inovasi yang terus dikembangkan oleh PPDPP. Inovasi yang ada saat ini, kata dia, sangat menunjang proses bisnis penyalluran FLPP. Karena kami sudah menerapkan semuanya serba digital, sehingga kami pastikan penyaluran FLPP tetap lancar meskipun sedang dalam kondisi PPKM..
Tercatat per 16 Juli 2021, realisasi penyaluran FLPP tahun 2021 telah mencapai Rp10,67 Triliun untuk 98.001 unit rumah, atau 62,22% dari target penyaluran tahun 2021. Sehingga total penyaluran FLPP sejak tahun 2010 hingga 2021 telah mencapai Rp66,27 Triliun untuk 862.856 unit rumah.