
Propertynbank.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Senin (3/3) malam lalu menyebabkan banjir di berbagai titik. Akibatnya, pada keesokan harinya ribuan rumah terendam, lalu lintas lumpuh, dan aktivitas warga terganggu.
Pihak BMKG menyampaikan bahwa banjir yang merendam kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi merupakan kiriman dari Bogor, yang mengakibatkan luapan air sekitar 1-4 meter. “Jakarta dan sekitarnya rata-rata banjir air kiriman dari Puncak, Bogor, yang semuanya ini dialirkan dalam DAS Ciliwung,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dilansir dari Antara.
Menurutnya, hujan lebat yang melanda Kota Bogor pada Minggu (2/3) malam dikategorikan sebagai cuaca ekstrem. Hal ini disebabkan oleh hasil pemantauan tim meteorologi BMKG yang mencatat intensitas curah hujan melebihi 110 mm dalam sehari.

Baca Juga : Banjir di Ruas Tol Pondok Aren – Serpong KM 08, Pekerjaan Konstruksi Penanganan Dipercepat
Curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan debit air di DAS Ciliwung meningkat dan meluap. Akibatnya, banjir bandang terjadi di beberapa kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, lalu air tersebut mengalir ke hilir hingga mencapai Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Beberapa wilayah yang mengalami banjir parah di Jakarta antara lain Kemang, Cawang, Kampung Melayu, dan Kelapa Gading. Sementara itu, Wilayah yang paling parah terdampak banjir yakni Bekasi. Permukiman, mal hingga Stasiun di Bekasi ikut terendam banjir dengan ketinggian hingga 3 meter.
BPBD Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.
Upaya Pemerintah Tanggulangi Banjir Jabodetabek
Sementara itu, PLN terpaksa memadamkan listrik di beberapa wilayah guna menghindari korsleting listrik yang dapat membahayakan warga.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BPBD terus mendistribusikan bantuan logistik bagi warga terdampak banjir di sejumlah wilayah. Bantuan telah disalurkan ke titik-titik pengungsian di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara hingga Rabu malam.
Untuk memantau kondisi banjir secara real-time, masyarakat dapat mengakses situs resmi Pemprov DKI Jakarta di pantaubanjir.jakarta.go.id. Situs ini menyediakan informasi mengenai tinggi muka air dan status pompa air di berbagai titik Jakarta.
Baca Juga : Antisipasi Banjir di Metland Tambun, MTLA Siapkan Sejumlah Langkah
Selain itu, BPBP juga akan melakukan modifikasi cuaca hingga 8 Maret 2025. Modifikasi cuaca ini adalah upaya untuk mencegah banjir yang semakin parah.
“Khusus untuk pencegahannya, mitigasinya, pengurangan di level hulunya, mulai hari ini, BNPB menggelar operasi modifikasi cuaca di tahap pertama ini sampai tanggal 8,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dikutip dari kompas.com, Selasa (4/3/2025).
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan menjaga kesehatan dengan memastikan kebersihan air minum serta lingkungan sekitar.

Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya memobilisasi 2 perahu karet beserta mesin untuk membantu mengevakuasi masyarakat terdampak bencana banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025).
Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, terdapat 7 kecamatan yang terdampak bencana banjir, yakni Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Kecamatan Rawalumbu.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan komitmen Kementerian PU dalam penanganan bencana di Bekasi. “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” kata Menteri Dody.
Baca Juga : Tangani Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Kementerian PUPR Kerahkan Alat Berat
Kementerian PU terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bekasi serta survey ke lokasi terdampak bencana untuk membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana dan memastikan keselamatan masyarakat terdampak. Selain memobilisasi perahu karet, Tim BPPW Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama.
Dukungan sarana dan prasarana air bersih untuk keperluan sehari-hari bagi para pengungsi juga telah didistribusikan di posko-posko logistik milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), salah satunya di Perumahan Pondok Gede Permai. Di lokasi tersebut sudah terpenuhi sanitasi, namun masih membutuhkan kebutuhan air bersih. Saat ini Tim Tanggap Darurat Cipta Karya telah memobilisasi 1 unit Mobil Tangki Air dan 2 unit Hidran Umum untuk di lokasi pengungsian.
Dukungan juga diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU dengan menurunkan alat berat berupa 6 unit dump truck beserta 4 pompa air berkapasitas 250 liter/detik serta sandbad sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di daerah Rawalumbu Kota Bekasi.
Kementerian PU bersama dengan instansi terkait terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi.