PERBANKAN- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengaku, proyeksi bakal membaiknya kondisi makroekonomi dan terlaksananya rencana Program SeJuta Rumah akan mendongkrak laba bersih perseroan berkisar Rp2-2,2 triliun.
“Kondisi makro ekonomi 2015 akan lebih baik dan ada Program Sejuta Rumah, maka laba bersih kami tahun ini bisa mencapai Rp2-2,2 triliun,” papar Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengenai target Bank BTN, Menara BTN, Jakarta, Kamis (26/2) lalu.
Menurut Maryono, penurunan laba bersih Bank BTN di 2014 sebesar 28 persen menjadi Rp1,1 triliun diakibatkan oleh memburuknya kondisi makro ekonomi, kenaikan bunga dana pihak ketiga dan adanya pengetatan likuiditas perbankan.
Dia memperkirakan bahwa pasar properti di tahun ini akan lebih baik dibanding 2014, sehingga akan menumbuhkan total aset di 2015 berkisar 18-20 persen dari realisasi setahun sebelumnya yang hanya Rp144,58 triliun.
Maryono mengungkapkan, pertumbuhan aset di 2015 tersebut akan ditopang oleh penyaluran kredit yang diperkirakan bertumbuh 17-19 persen dan DPK berkisar 19-20 persen.
Lebih lanjut dia menyebutkan, penyaluran kredit di 2014 mencapai Rp115,92 triliun dan DPK sebesar Rp106,48 triliun. “Raihan aset di 2014 ini sekaligus menyalip posisi PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Sekarang kami di posisi sembilan besar secara aset,” tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya menargetkan rasio kredit bermasalah (NPL) 2015 berada di bawah 3 persen. “Pada 2014, tren NPL industri naik, tetapi Bank BTN berhasil menurunkan NPL menjadi 4,01 persen (gross) dan NPL net 2,79 persen,” katanya
