Property & Bank

Arsitektur Lokal Indonesia Di Gedung Perkantoran Masih Langka

ekonomi indonesia, arsitektur lokal indonesia
Kawasan perkantoran Jakarta

Propertynbank.com – Saat ini, ternyata penerapan arsitektur lokal Indonesia, belum banyak digunakan dalam pembangunan sejumlah gedung tinggi. Padahal, masalah penggunaan arsitektur lokal atau identitas budaya dalam desain gedung tinggi merupakan isu yang cukup kompleks di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kota-kota besar, banyak pengembang cenderung mengadopsi desain internasional atau gaya arsitektur modern tanpa mempertimbangkan elemen-elemen lokal. Padahal dengan adanya bangunan gedung tinggi yang mudah dilihat bisa lebih menarik dan elegan secara visual bila ada yang menampilkan arsitektur lokal Indonesia.

Principal Arsitek PT Airmas Asri, Ardi Jahya mengatakan penerapan arsitektur lokal Indonesia pada bangunan gedung tinggi dapat saja dilakukan. Ia juga mencontohkan gedung Wisma Dharmala yang dirancang oleh Paul Rudolph, dimana parapet-parapetnya diambil dari atap bangunan tradisional Indonesia.

Baca Juga : Peringati Selebrasi 5 Tahun, Komunitas Ibu Arsitek Gelar Pameran Arsitektur

“Tapi tidak banyak memang (bangunan tinggi gunakan arsitektur Indonesia). Karena untuk bangunan tinggi itu akan jadi mahal sekali biayanya, jadi sangat jarang pemilik bangunan yang mau membuat bangunan seperti itu,” kata Ardi mengutip di Kompas pada Selasa (26/12/2023).

Sebaliknya, penerapan arsitektur khas Indonesia untuk bangunan tinggi yang sifatnya digunakan sendiri oleh pemiliknya. Jadi ini bukan merupakan bangunan komersial. “Nah yang jadi masalah kalau bangunan komersial dia (pemilik) akan berhitung, kalau mahal sekali dibangun, mau dijual berapa? Ada tidak yang beli? Itu kesulitannya,” tambahnya.

Namun, ada beberapa cara lain yang lebih sederhana atau tidak memakan biaya banyak terkait penggunaan arsitektur Tanah Air pada bangunan tinggi. “Wisma Dharmala tadi (contoh) kompleksnya. Tapi bisa diwujudkan dengan cara yang lebih sederhana. Misalnya tower itu bawahnya ada tiang-tiang seperti kolong. Itukan menggambarkan rumah panggung, arsitektur tradisional,” jelasnya.

Gunakan Motif Arsitektur Lokal Indonesia

Cara lain yang lebih ringan yakni menggunakan pola atau motif batik. Seperti yang diketahui beberapa daerah di Indonesia memiliki ciri khas motif batik tersendiri yang beragam. “Seperti (proyek) yang kami lakukan di apartemen Pakubuwono Spring, itu motifnya dari batik songket. Begitu juga fasadnya renovasi Sarinah, itu adalah batik,” pungkas Ardi.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecenderungan ini termasuk globalisasi, persepsi modernitas, dan adopsi tren internasional. Namun, ada juga upaya dan kesadaran untuk mengintegrasikan elemen-elemen arsitektur lokal dalam desain gedung tinggi guna memperkuat identitas budaya.

Baca Juga : Untar Kukuhkan Fermanto Lianto Sebagai Profesor Bidang Ilmu Arsitektur

Beberapa proyek pembangunan terkini di Indonesia mencoba untuk menggabungkan desain modern dengan unsur-unsur tradisional atau lokal. Misalnya, beberapa hotel atau resor di daerah wisata berusaha memadukan arsitektur modern dengan elemen-elemen tradisional daerah tersebut.

Perlu di perhatikan penting untuk mempertimbangkan bahwa setiap proyek arsitektur memiliki banyak pertimbangan, termasuk tujuan fungsional, anggaran, dan preferensi pemilik proyek. Sementara mengintegrasikan arsitektur lokal dapat menjadi nilai tambah, hal itu juga harus diimbangi dengan kebutuhan dan tuntutan praktis dari proyek tersebut.

Tantangan dalam memadukan arsitektur lokal Indonesia dalam gedung tinggi melibatkan adaptasi desain yang memenuhi standar teknis dan fungsional modern sambil tetap mempertahankan elemen budaya.

Pendidikan, perencanaan perkotaan yang berkelanjutan, serta dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, arsitek, dan masyarakat dapat membantu mendorong penggunaan arsitektur lokal dalam proyek-proyek pembangunan di Indonesia. (Nabilla Chika Putri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *