Harga Properti Jakarta – Di kota Nairobi, Miami dan Jakarta, harga properti mengalami pertumbuhan yang tertinggi selama tahun 2011. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi domestik dan derasnya investasi asing di kota-kota tersebut.
Meningkatnya permintaan dari Brazil dan negara Amerika Selatan lainnya mendorong kenaikan harga di kota Miami.
Dalam riset dari Knight Frank Prime Global Cities Index pada kuartal-4 2011 dikatakan, harga properti mewah global dari semua 23 kota di dunia yang disurvei hanya mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0.2% pada kuartal terakhir, periode Oktober sampai Desember 2011.
Kota-kota di benua Eropa dan Amerika mencatat pertumbuhan yang negatif sejak kejatuhan Lehman Brothers. Di kota-kota besar Asia, sudah mulai meredam kenaikan harga rata-rata sebesar 23.6% setiap tahun. Langkah ini diambil melalui kebijakan pemerintah di Asia ditambah dengan kekawatiran krisis Eropa terhadap ekonomi global. Akibatnya, iklim investasi menjadi lebih berhati-hati.
Jakarta menempati peringkat 3 untuk kenaikan harga rata-rata properti sebesar 14.3% pada sektor kondominium mewah dengan harga rata-rata per unit di atas Rp5 miliar pada kuartal 4-2011. Setelah itu, disusul oleh Beijing, Hong Kong, Shanghai, Kuala Lumpur, Singapura dan Mumbai di Asia Pasifik, untuk kenaikan harga rata-rata selama 2011.
Harga Properti Jakarta
Senior Manager Research Knight Frank Indonesia, Hasan Pamudji mengatakan, pertumbuhan harga di tahun 2012 diprediksi akan terus berlanjut dengan masuknya dana investasi dari beberapa belahan dunia yang mengalami isu politik, sosial dan ekonomi.
”Untuk sektor perumahan (Landed houses) di Jakarta, khususnya di beberapa daerah prime area seperti di Pantai Indah Kapuk-Pluit dan Kelapa Gading tercatat kenaikan harga rata-rata mencapai sebesar 15%-40% selama tahun 2011. Sementara itu di daerah Kemang, Pondok Indah dan Menteng, kenaikan harga tercatat sebesar 5%-15%,” ulas Hasan Pamudji.
Menurutnya, faktor terbatasnya lahan dan jumlah penawaran properti mewah yang ada di pasar telah memicu lonjakan harga disamping tingginya permintaan konsumen untuk berinvestasi di sektor properti.
Dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012, politik yang stabil, pasokan properti mewah yang terbatas dan meningkatnya jumlah pertumbuhan orang kaya Indonesia.
Harga rata-rata properti mewah di Jakarta diprediksi akan stabil dengan kenaikan rata-rata mencapai sebesar ±5%. atau lebih besar bagi kondominium mewah yang memiliki lokasi strategis, desain yang eksklusif, fasilitas premium, kualitas interior mewah.
Sementara itu, Chairman Jones Lang LaSalle – Procon Lucy Rumantir mengatakan, pasar properti di Jakarta saat ini sedang menikmati periode pertumbuhan yang sangat positif dan dinamis. Permintaan di semua sektor meningkat sementara pertumbuhan pasok berada pada tingkat yang tidak berlebihan.
”Sampai 2-3 tahun ke depan, kondisi ini diperkirakan terus berlanjut. Harga jual dan sewa properti residensial serta ritel juga diperkirakan akan bertumbuh secara positif pada kisaran yang kurang lebih sama dengan periode tahun lalu,” ujar Lucy.