Property & Bank

Menang di FIABCI Indonesia, Grand Cikarang City 2 Wakili Indonesia ke FIABCI Dunia

Grand Cikarang City
Owner Arrayan Group, Asmat Amin (dua dari kiri) bersama para penerima penghargaan lain

Propertynbank.com – Proyek Grand Cikarang City 2 yang dikembangkan Arrayan Group meraih penghargaan sebagai Gold Winner untuk kategori Affordable Housing di ajang FIABCI Indonesia-REI Excellence Award 2023, digelar di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (14/12) malam lalu.

Sebagai informasi, FIABCI Indonesia-REI Excellence Award merupakan ajang penghargaan tahunan yang digelar oleh FIABCI Indonesia sebagai organisasi real estat paling bergengsi dan DPP Real Estat Indonesia (REI). Apresiasi diberikan terhadap karya-karya properti terbaik sekaligus untuk mempromosikan produk berkualitas karya para pengembang di Tanah Air ke ajang internasional.

Diraihnya penghargaan oleh Grand Cikarang City 2 tersebut, sekaligus semakin melengkapi capaian pengembang melalui proyek yang sama, di sepanjang tahun ini. Sebelumnya, GCC 2 juga diapresiasi dalam penghargaan di tingkat nasional sebagai Best Subsidized Residential Development, penghargaan untuk rumah subsidi terbaik dalam ajang Golden Property Awards 2023 yang digelar oleh Indonesia Property Watch bersama 99 Group Indonesia, pada Agustus 2023 lalu.

Baca Juga : Arrayan Group Hadirkan Rumah Subsidi Konsep Klaster di Grand Cikarang City 2, Apa Kelebihannya?

Penghargaan Gold Winner di ajang FIABCI Indonesia ini, menempatkan GCC 2 termasuk 12 developer yang akan mewakili Indonesia untuk ajang FIABCI di tingkat dunia (internasional). Para pemenang Gold Winner dari ajang bergengsi ini nantinya akan berkompetisi kembali di gelaran FIABCI Prix d’Excellence Awards 2024, yang merupakan ajang pembuktian karya-karya properti terbaik di Indonesia kepada dunia internasional. GCC 2 akan mewakili proyek properti dari Indonesia untuk kategori Affordable Housing.

Owner Arrayan Group, Asmat Amin mengatakan bahwa, penghargaan ini semakin memotivasi Arrayan Group selaku pengembang yang selama ini konsen di perumahan murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), untuk terus berinovasi, mengembangkan perumahan-perumahan baru dan layak huni bagi masyarakat luas, maupun terus membesarkan produk-produk yang sudah dikembangkan selama ini.

“Rasanya belum ada di Indonesia, rumah dengan lokasi yang sangat strategis dan dengan area kawasan yang sangat luas, yang memasarkan rumah dengan harga terjangkau bahkan bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ungkap Asmat menanggapi capaian prestasi GCC 2 tersebut.

Inovasi di Grand Cikarang City

Arrayan Group membangun hunian di GCC 2 dengan melakukan berbagai inovasi dan upgrade, guna meningkatkan kenyamanannya tinggal bagi konsumen atau para penghuni. Sebut saja misalnya, rumah subsidi siap huni yang belakangan sangat diminati konsumen di sekitar Bekasi dan Cikarang, hingga Karawang. Bahkan yang terbaru,  pengembang juga membangun rumah subsidi siap huni dalam area cluster.

“Kami terus melakukan inovasi, salah satunya dari bentuk rumah, sehingga berbeda dengan rumah subsidi pada umumnya. Jadi kami selalu meng-upgrade rumah menjadi yang lebih baik dan kekinian,” ungkap Asmat. Melalui GCC 2, lanjut Asmat, pihaknya akan menjadikannya sebagai proyek percontohan rumah bersubsidi namun dengan konsep kota.

Baca Juga : Arrayan Group Serah Terima Rumah Subsidi di Grand Cikarang City 2

“Tentu sebagai sebuah kawasan kota, perumahan ini dilengkapi dengan beragam fasilitas dan area komersialnya juga terus kami kembangkan, sehingga kelak GCC 2 ini benar-benar menjadi sebuah kawasan kota. Karena dimana ada perumahan, di situ juga harusnya ada area komersial, keduanya saling melengkapi dan saling mendukung,” jelas Asmat.

Selain ruko-ruko yang sudah diisi oleh beberapa tenant, pengembang juga terus menambah beberapa fasilitas baru. Direncanakan akan pula dibangun klinik kesehatan, sekolah, arena bermain yang cukup besar, fun games, serta beberapa fasilitas lainnya.

Perumahan Grand Cikarang City 2 berlokasi strategis di Jalan Nasional penghubung kawasan Cikarang, Bekasi dan Karawang. Persis berada di perbatasan antara Bekasi dan Karawang, yang juga dikelilingi beberapa kawasan industri besar, berskala nasional dan internasional. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 5.000 kepala keluarga yang mendiami kawasan perumahan GCC 2 ini.

Grand Cikarang City
Owner Arrayan Group, Asmat Amin (kanan)

Sementara itu, Tuti Mugiastuti, Direktur Marketing PT Alexandra Citra Pertiwi, selaku pengembang Grand Cikarang City 2 mengatakan, di sepanjang tahun ini, pihaknya dengan segala upaya dan strategi telah mampu memasarkan hunian di GCC 2 dengan baik. “Kami menggerakkan seluruh tenaga dan cara untuk bisa menjual rumah-rumah di GCC 2 agar bisa mencapai target pada tahun 2023 ini,” kata Tuti.

Saat ini, GCC 2 tengah memasarkan hunian subsidi cluster di Blok K, M dan N dengan total sebanyak 1917 unit rumah. “Tiga blok ini baru mulai kami buka pemasarannya di jelang akhir tahun 2023 ini dan akan terus berlanjut sampai targenti di Februari mendatang, sudah sold out,” ungkap Tuti.

Peluang dan Tantangan

Menanggapi peluang dan tantangan pasar perumahan, khususnya bagi MBR, menurut Asmat, tahun 2023 ini cukup menantang, namun demikian masih bisa dihadapi dengan sejumlah inovasi dan strategi yang diterapkan.

“Jadi memang secara umum kondisinya cukup baik, hanya perlu kerja lebih keras. Tetapi khususnya untuk rumah MBR, peluangnya selalu bagus, apalagi angka backlog perumahan juga masih cukup tinggi, dan masih terus bertambah,” ungkap Asmat.

Baca Juga : Respon Minat Konsumen, Grand Cikarang City 2 Gelar Agenda Booking 1000 Unit 

Oleh karena itu, Asmat berpendapat, agar pemerintah lembih memperhatikan regulasi yang mengatur soal pengembangan hunian murah bagi MBR di tahun mendatang. Misalkan soal penambahan kuota rumah subsidi, lantaran di setiap akhir tahun sering kehabisan kuota.

Selanjutnya adalah dari segi perizinan yang juga harus dipermudah ke depannya. “Seperti juga salah satunya adalah proses amdal, harusnya bisa dipermudah, apalagi ini kan rumah subsidi,” sebut Asmat.

Kemudian dukungan pembiayaan perbankan (Kredit Pemilikan Rumah/KPR) untuk para pekerja di sektor informal. Dimana sampai saat ini realisasinya juga belum berjalan dengan lancar. “Jadi harus dikebut lagi. Karena masyarakat di sektor informal juga harus bisa memiliki rumah layak huni,” tegasnya.

Selanjutnya, usul Asmat, adalah kebijakan stimulus pajak properti berupa bebas pajak penghasilan (PPN) yang permanen, bukan situasional seperti saat ini. “Mungkin bisa diberikan juga untuk rumah dengan harga Rp600 juta ke bawah,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini