BERITA PROPERTI – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, (Bank BTN) kembali menggelar pameran properti bertajuk Indonesia Property Expo (IPEX), mulai hari ini Sabtu, 15 Februari hingga 23 Februari 2020 mendatang. Dalam gelaran pameran yang ke 20 ini, Bank BTN menargetkan KPR subsidi dan non subsidi sebesar Rp 3 triliun dengan target booked sebesar Rp 1 triliun.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang hadir membuka dan meresmikan pameran di JCC Senayan ini memberikan apresiasi kepada Bank BTN dan pihak-pihak lain yang telah memberikan kontribusi dalam upaya mengurangi backlog perumahan di tanah air. Bank BTN, ucap Ma’ruf, telah berperan besar dalam membantu masyarakat Indonesia untuk memiliki hunian.
[irp]
“Kami juga memberikan apresiasi kepada pengembang yang terus membangun perumahan bagi masyarakat Indonesia, khususnya untuk kelas menengah ke bawah. Kerja keras semua stake holder dalam membangun hunian, telah membuat pencapaian program sejuta rumah pada tahun 2018 dan 2019 di atas satu juta unit pertahun,” ujar Ma’ruf Amin.
Namun begitu, sambung Ma’ruf Amin, semua pihak jangan dulu merasa puas atas pencapaian tersebut karena laju pertambahan penduduk akan terus meningkat. Hal ini, kata dia, tentu saja akan membuat kebutuhan terhadap hunian juga akan terus bertambah, sehingga masih diperlukan kerjasama dan sinergi diantara seluruh pelaku properti.
[irp]
Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury mengatakan, Bank BTN mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk mendukung sektor properti tetap tumbuh. Karena itu Bank BTN tetap mendukung Program Sejuta Rumah yang telah dicanangkan Pemerintah dengan mengandalkan KPR Non Subsidi dan tetap berkomitmen menjadi Bank penyalur FLPP.
Dikatakan Pahala, tahun 2020 adalah tahun yang tepat untuk membeli properti karena banyak faktor yang membuat investasi pada properti ini menarik pada saat era suku bunga murah berlangsung, uang muka KPR juga semakin terjangkau setelah aturan relaksasi Loan To Value mulai berlaku Desember lalu dan variasi hunian yang strategis terutama di wilayah Jabodetabek semakin banyak karena sarana dan prasarana transportasi yang sudah jadi seperti LRT, MRT.
Tahun 2019 lalu, kata dia, memang tidak mudah bagi sektor properti, karena penjualan mengalami penurunan. Menurut Survey Bank Indonesia, Penjualan Properti Residensial Triwulan IV/2019 turun 16,33%(q to q) secara triwulanan dibandingkan triwulan III /2019 yang masih tumbuh 16,18%. Penurunan penjualan perumahan pun terjadi secara merata baik rumah tipe kecil,menengah ataupun besar.
“Sektor properti pada tahun 2020, akan menjadi penuh tantangan karena ancaman resesi akibat kondisi geopolitik yang memanas serta yang terbaru adalah mewabahnya virus korona di Tiongkok yang diperkirakan melumpuhkan kekuatan ekonomi China akan ikut berdampak ke Indonesia,” kata Pahala.
[irp]
Namun, dirinya optimistis sektor properti yang dikenal memiliki multiplier effect ke 170 industri turunan adalah sektor yang bertahan dan bangkit di tengah ancaman dari faktor eksternal tersebut. Apalagi Pemerintah dan Bank Indonesia memberikan dukungan yang cukup ke sektor properti antara lain antara lain peningkatan batasan tidak kena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) rumah sederhana dan rumah sangat sederhana, pembebasan PPN atas rumah/ bangunan korban bencana alam, penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 atas hunian mewah dari 5% menjadi 1%, dan peningkatan batas nilai hunian mewah yang dikenakan PPh dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPNBM). Bank Indonesia juga mendukung sektor properti lewat kebijakan moneternya, antara lain relaksasi Loan To Value dan pelonggaran Giro Wajib Minimum dan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate.
Pahala mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kredit yang mayoritas ditopang sektor KPR sebesar 8-10 persen yang didorong pertumbuhan KPR secara keseluruhan sekitar 17%. Sementara untuk segmen KPR Subsidi, Bank berkode saham BBTN ini hanya menargetkan pertumbuhan sekitar 3%.
Angka pertumbuhan KPR Subsidi yang melandai disebabkan karena kuota FLPP yang diberikan BTN sebesar 220.000 unit, jumlah tersebut terdiri dari Fasilitas Likuidtas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 110.000 unit dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 40.000 unit-45.000 unit.
Untuk mencapai target tersebut, strategi yang dijalankan Bank BTN salah satunya dengan aktif menggelar pameran yang mempertemukan konsumen dengan pengembang, seperti IPEX yang diramaikan oleh 105 pengembang. Pengembang tersebut menawarkan setidaknya ± 650 proyek hunian, mulai dari hunian tapak, vertical dengan desain minimalis dan modern berlokasi strategis, seperti di kawasan berbasis Transit Oriented Development yang tersebar di Jabodetabek yang saat ini sedang digandrungi generasi milenial.
[irp]
Selain hunian yang sesuai dengan selera konsumen saat ini, Bank BTN juga menawarkan beragam promosi menarik diantaranya suku bunga KPR mulai dari 5,70% fixed rate selama 1 Tahun (subsidi bunga dari pengembang pilihan), bebas biaya provisi, bebas biaya administrasi, bebas biaya appraisal dan discount asuransi jiwa 20% serta cashback tabungan hingga Rp 700.000 sesuai dengan plafond kredit yang diberikan.
“Kami dalam waktu dekat akan menawarkan KPR dengan skema khusus yang dapat menangkap segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak kebagian FLPP KPR dengan skema khusus ini juga memfasilitasi pengembang rumah subsidi yang pasokannya melimpah namun sulit mendapatkan pembeli, “kata Pahala.
[irp]
KPR dengan skema khusus ini akan menjadi bagian dari nilai tambah dari program bundling Bank BTN yang terbaru yaitu BTN Solusi. BTN Solusi adalah program bundling tabungan payroll dengan kemudahan kredit kepada nasabah. Nasabah dari Institusi maupun instansi yang telah bermitra dengan Bank BTN dapat menikmati suku bunga KPR dan Kredit Ringan yang terjangkau serta kemudahan dan kecepatan dalam proses pengajuan Kredit.
Program tersebut dan skema KPR Bank BTN yang makin variatif, kata Pahala, merupakan salah satu upaya Bank BTN meningkatkan minat dan semangat masyarakat untuk menabung. Misi tersebut sesuai dengan kampanye Bank BTN saat ini, yaitu “Ayo Punya Rumah dengan Bank Tabungan”.
[irp]
“Dengan penyelenggaraan IPEX ini, kami berharap masyarakat dapat meninjau langsung properti yang ditawarkan pengembang, dari segala aspek, dari aspek harga, lokasi, kualitas bangunan, fasilitas hunian dan nilai tambah lainnya yang ditawarkan pengembang dan memanfaatkan produk KPR BTN yang sesuai dengan kemampuan konsumen,” pungkas Pahala.
0 Responses