
NASIONAL – Tiga Menteri Kabinet Indonesia Maju mengapresiasi pembangunan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Menurut ketiga Menteri yang terdiri dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tersebut, pembangunan Sarhunta dinilai mampu merubah hunian warga menjadi lebih layak huni sekaligus meningkatkan perekonomian karena para wisatawan bisa menyewa kamar di Sarhunta tersebut.
[irp]

Ketiga Menteri tersebut bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendatangi salah satu homestay penerima bantuan program Sarhunta untuk pondok wisata (homestay) di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan, program Sarhunta merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong sektor pariwisata agar segera bangkit di masa pandemi ini. Menurut dia, Kementerian PUPR bersama Kementerian / Lembaga terkait dan pemerintah daerah menilai bahwa penataan dan peningkatan kualitas rumah masyarakat di sekitar objek wisata di Indonesia sangat diperlukan.
[irp]
“Untuk itu, melalui Program Sarhunta ini diharapkan rumah-rumah masyarakat yang tidak layak huni bisa di tingkatkan kualitasnya agar lebih layak huni dan bisa menjadi tempat usaha dengan menyewakan rumah yang dijadikan homestay kepada wisatawan yang datang berkunjung. Penataan rumah lewat Program Sarhunta ada yang di sekitar maupun korindor sepanjang jalan menuju objek wisata tersebut,” kata Khalawi.
Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, K.M. Arsyad menjelaskan, Program Sarhunta di KSPN Candi Borobudur sudah berhasil memperbaiki sebanyak 821 unit rumah yang tersebar di 15 Desa di sekitar Candi Borobudur. “Terdapat 382 unit rumah Peningkatan Kualitas Rumah dengan Fungsi Homestay dan Usaha Pariwisata Lainnya dan 439 yang tidak memiliki fungsi usaha pariwisata,” ujar dia.