Propertynbank.com – Sejalan dengan proses pemulihan perekonomian nasional, Bank OCBC NISP berhasil mencatatkan kinerja positif yang berkelanjutan pada kuartal I tahun 2022. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia melaju cukup baik di kuartal I 2022, tercermin dari penerimaan negara yang tumbuh sebesar 37,7% yoy pada Februari 2022 dan kenaikan Indeks Manufaktur (PMI) menjadi 51,3 pada bulan Maret 2022.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menjelaskan, laba bersih Bank OCBC NISP tumbuh 20,7% menjadi sebesar Rp621 Miliar pada kuartal I 2022 dari Rp515 pada periode yang sama di tahun 2021. Pertumbuhan laba bersih ini, kata dia, dikontribusikan dari Pendapatan Operasional yang mengalami pertumbuhan 5,3% yoy menjadi Rp2,5 Triliun pada kuartal pertama tahun 2022 dan biaya cadangan kerugian penurunan nilai yang lebih rendah.
Dijelaskan Parwati, beragam indikator kinerja keuangan Bank OCBC NISP juga memperlihatkan pertumbuhan yang positif. Permintaan kredit mulai membaik dilihat dari pertumbuhan penyaluran kredit Bank OCBC NISP yang didorong oleh pertumbuhan kredit ritel sebesar 16%. Penyaluran kredit tetap dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, terlihat dari rasio NPL terjaga di bawah rata-rata NPL industri perbankan dan ketentuan Regulator, di mana net NPL pada posisi 0,7% dan NPL bruto sebesar 2,3%.
Maka, untuk terus mendorong pertumbuhan ritel khususnya KPR, bertepatan dengan ulang tahun ke-81, Bank OCBC NISP menawarkan suku bunga mulai dari 2,81% p,a untuk masa fixed 1 tahun dan 3,81% p,a untuk masa fixed 2 & 3 tahun, berlaku hingga 31 Mei 2022.
“Dengan kondisi pandemi yang lebih terkendali dan distribusi vaksin yang lebih merata, Bank OCBC NISP optimis penyaluran kredit dapat tumbuh lebih baik lagi tahun ini. Dengan pertumbuhan kredit sebesar 7,3% pada kuartal I ini, kami menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit yang positif sepanjang tahun 2022, sejalan dengan rencana pertumbuhan dari Regulator,” ujar Parwati.
Dengan prinsip kehati-hatian, sambung dia, Bank OCBC NISP akan fokus untuk mendorong pertumbuhan kredit ritel dan kredit produktif serta terus menjaga komunikasi yang baik dengan nasabah.
“Walaupun terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, jumlah investor pasar modal masih belum ideal jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Pertumbuhan positif pada jumlah investor, termasuk investor ritel perlu terus didorong untuk memperkuat pasar keuangan Indonesia,” jelas Parwati.
Hal ini, lanjutnya, diharapkan akan menjadi modal yang kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara lima besar dunia pada tahun 2045. Ke depan, kata dia, Bank OCBC NISP akan terus menghadirkan inisiatif untuk meningkatkan inovasi produk dan layanan yang didukung dengan inisiatif edukasi literasi keuangan untuk menciptakan investor-investor yang financially-fit.
Pertumbuhan yang pesat ini, perlu diimbangi dengan tingkat literasi keuangan yang baik, terutama di tengah maraknya penawaran investasi bodong di kalangan masyarakat. Inilah yang mendorong Bank OCBC NISP konsisten mengedukasi masyarakat akan pentingnya pengetahuan, mindset, dan kebiasaan yang benar terkait pengelolaan keuangan.
Bank OCBC NISP Gandeng OCBC Sekuritas
Sehingga, masyarakat dapat mengelola keuangan dengan baik dan memilih produk investasi yang aman sesuai dengan kebutuhan dan profil risikonya. Tidak hanya edukasi, Bank OCBC NISP juga menggandeng OCBC Sekuritas untuk memfasilitasi nasabah memiliki RDN (Rekening Dana Nasabah) yang dapat dibuka secara digital di aplikasi mobile I-OCBC Trade Mobile.
Akselerasi kapabilitas digital – baik untuk nasabah individu maupun korporasi, terus mendapat sambutan yang positif. Sepanjang kuartal I 2022, nilai transaksi digital Bank OCBC NISP tumbuh sebesar 27% yoy. Jumlah transaksi yang dilakukan nasabah melalui ONe Mobile pada kuartal I 2022 mengalami peningkatan sebesar 44%, nilai transaksi mengalami peningkatan sebesar 37%, sementara jumlah pengguna bertambah 19% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.
Untuk nasabah korporasi, layanan Velocity@ocbcnisp mengalami pertumbuhan nilai transaksi sebesar 27%, jumlah frekuensi transaksi dan pengguna masing-masing sebesar 21% dan 15% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.