Propertynbank.com – Pasar lahan industri merujuk pada dinamika dan keadaan pasar yang terkait dengan jual-beli atau sewa-menyewa lahan atau properti yang digunakan untuk kegiatan industri. Lahan industri digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pabrik, gudang, pusat distribusi, atau fasilitas logistik.
Secara umum supply di kawasan industri tidak ada penambahan atau masih mengalami stagnasi karena terbatasnya pasokan lahan yang tersisa untuk pengembangan bisnis. Mengacu pada kondisi tersebut, tren pasokan akan berkembang ke lokasi dengan infrastruktur terbaik dan upah minimum regional yang kompetitif.
Pasar lahan industri saat ini masih aktif, dengan sebagian besar permintaan datang dari sektor industri logistik, terutama atas kontribusi e-commerce dimasa wabah. Kegiatan industry di Pulau Jawa terutama di wilayah timur Jakarta, khususnya di Bekasi, Karawang dan Cikarang sudah menjadi pusat industry utama karena kedekatannya yang strategis dengan Pelabuhan utama dan jalan tol.
Baca Juga : Serapan Tertinggi di Bekasi, Transaksi Kawasan Industri Alami Peningkatan
Meningkatnya minat investasi asing di Indonesia, dengan penanaman modal asing mencapai 53% dari total investasi, telah menyebabkan terjadinya peningkatan dari performa pasokan dan permintaan lahan industry khususnya di Jabodetabek. Berdasarkan data Jakarta Property Market Outlook 2024 dari Leads Property saat ini terdapat sekitar Rp 13.500 hektar luas lahan yang digunakan untuk lahan Industri.
Associate Director Industrial Service Leads Property, Esti Susanti mengatakan, lokasi terbesar yang paling banyak digunakan adalah Bekasi sekitar 45%, disusul Karawang dan Purwakarta 30%, Serang 8%, Cilegon 7%, Tangerang 6%, Jakarta 5% dan Bogor 1%. Sedangkat tingkat penjualan rata-rata di Jabodetabek yaitu 90,2% dengan lokasi terbesar di pegang oleh Jakarta 100%, Tangerang 95%, Bekasi 93%, Karawang dan Purwakarta 92%, Bogor 85%, Serang 82%, dan Cilegon 80%.
Menurut Esti, harga tanah yang dijual rata-rata adalah Rp 2,7 juta per meter persegi dengan pembagian lokasi untuk harga tertinggi dipegang kembali oleh Jakarta seharga Rp 5,7 juta, Bekasi Rp 3 juta, Tangerang Rp 2,8 juta, Bogor Rp 2,5 juta, Karawang dan Purwakarta Rp 2,4 juta, Cilegon Rp 2,2 juta dan Serang Rp 1,8 juta.
“Permintaan diperkirakan akan tumbuh dalam tren positif dengan target realisasi investasi 2023 akan tercapai. Pasokan lahan industri untuk tahun 2020-2022 berada di 2,2% dan pada tahun 2022-2024 meningkat menjadi 2,3%. Sedangkan permintaannya juga mengalami peningkatan yang signifikan, untuk tahun 2020-2022 berada di 1,7% dan pada 2022-2024 diprediksi akan berada di 2,2%,” jelas Esti beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Kawasan Industri Berikan Laba Terbesar Bagi Intiland
Sektor industri dan pergudangan diperkirakan tidak terlalu terpengaruh dan tetap resilen ditengah sentiment pemilu, karena adanya dukungan, peraturan, serta insentif terhadap pelaksanaan investasi yang telah lama diterapkan.
Lahan Industri Paling Diminati
Jenis industri yang diprediksi akan diminati adalah manufaktur peralatan dan spare-part FMCG, logistik, dan otomotif. Selain itu pasar yang akan ada dilahan pasar industri juga akan semakin kompetitif, akan muncul pemain-pemain baru di sektor pergudangan modern karena pasar yang menjanjikan.
Dikatakan Esti, harga rental dan jual juga diprediksi akan stabil, dari sisi harga, harga rental Gudang dan harga jual lahan modern warehouse cenderung stabil dan kompetitif. Dari sektor logistic, kategori Gudang modern akan mendominasi pasar dan terus bermunculan.
“Bisnis frozen food diprediksi akan mendominasi permintaan terhadap cold storage. Di sisi lain, konsep gedung akibat lahan terbatas akan membuat Gudang modern mengarah ke konsep double decker karena keterbatasan lahan industri,” pungkas Esti. (Nabilla Chika Putri)