Propertynbank.com – Para pelaku industri properti tetap optimis tahun Pemilu 2024 berjalan dengan lancar dan tidak berpengaruh signifikan terhadap bisnis yang dijalankan. Sebagaimana diketahui, pelaksanaan Pemilu yang mencakup pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif akan berlangsung 14 Februari 2024 mendatang.
Direktur & CFO Paradise Indonesia, Surina menegaskan bahwa pihaknya memiliki keyakinan tinggi dan tetap optimis pada pemilu tahun ini. Hal ini, kata dia, dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi tetap kuat, mencapai sekitar 5%.
Meskipun Paradise Indonesia tetap optimis menghadapi Tahun Pemilu 2024, namun Surina menekankan kewaspadaan terhadap aspek politik pada tahun ini. Ia mengatakan secara khusus memperhatikan situasi geopolitik global yang sulit diprediksi. Perusahaan ini secara hati-hati mempertimbangkan dampak potensial dari ketidakpastian ini, terutama terkait dengan inflasi dan perubahan suku bunga.
Baca Juga : Meski Melandai, Tren Investasi di Tahun Politik 2024 Diprediksi Masih Positif
“Lebih ke geopolitik secara global, karena kan untuk yang global kita tidak bisa prediksi. Tapi secara perusahaan apalagi di indutri properti kita tetap waspada, dalam hal mungkin kayak inflasi, terus juga efek suku bunga,” kata Surina dalam paparan kinerja di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Surina menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2023, Paradise Indonesia merasakan dukungan yang signifikan dari pemerintah melalui pemberian regulasi yang mendukung industri properti, termasuk kemudahan terkait Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Selain itu, bank-bank juga memberikan dukungan dengan menyediakan uang muka (DP) yang ringan, mempermudah masyarakat untuk langsung melakukan pembayaran cicilan.
“Walaupun Pemilu tahun 2024 ini, kita rasa, dan harusnya, semoga aman-aman saja. Di mana sebenarnya, 5 tahun yang lalu juga kita melakukan pemilu, dan menurut saya tahun ini lebih positif, semoga. Sehingga industri properti pada Pemilu 2024 dan ke depan kita cukup optimis,” katanya.
Dampak Pemilu 2024
Dari berbagai informasi yang didapatkan, berikut adalah beberapa kemungkinan dampak yang mungkin terjadi di industri properti selama periode Pemilu :
1.Ketidakpastian Perekonomian.
Pemilu seringkali menciptakan ketidakpastian, yang dapat mempengaruhi keputusan investasi dan pembelian properti. Pelaku pasar mungkin menjadi lebih berhati-hati dan menunda keputusan besar hingga situasi politik lebih stabil.
2.Perubahan Kebijakan Pemerintah.
Hasil Pemilu dan kebijakan pemerintah yang baru dapat memengaruhi industri properti. Kebijakan terkait perpajakan, regulasi properti, dan dukungan keuangan dapat berubah, mempengaruhi iklim investasi di sektor tersebut.
Baca Juga : Tak Terpengaruh Tahun Politik 2024, Sektor Properti Yang Bidik End User Masih Prospektif
3.Dampak Suku Bunga.
Jika terjadi perubahan dalam kebijakan suku bunga sebagai tanggapan terhadap Pemilu, hal ini bisa mempengaruhi ketersediaan dan biaya pinjaman, yang pada gilirannya dapat memengaruhi aktivitas pembelian dan investasi properti.
4.Dukungan Pemerintah.
Bila pemerintah memperkuat dukungan terhadap industri properti sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi atau pertumbuhan sektor tersebut, hal ini dapat menciptakan peluang dan memberikan dampak positif.
5.Sentimen Konsumen.
Sentimen konsumen juga dapat berubah selama periode Pemilu. Jika terjadi kepercayaan yang positif terhadap stabilitas politik dan ekonomi setelah Pemilu, masyarakat mungkin lebih cenderung untuk terlibat dalam kegiatan pembelian properti. (Nabilla Chika Putri)
