Propertynbank.com – Performa sektor kondominium di Jakarta diharapkan dapat segera pulih, dari pergerakan perlahannya di beberapa tahun terakhir ini, setelah insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang baru saja diperpanjang kembali untuk transaksi tahun 2024.
Insentif PPN DTP, merupakan salah satu instrumen yang digunakan Pemerintah untuk memberi daya ungkit terhadap penjualan residensial di masa pemulihan ekonomi setelah pandemi. “Kebijakan ini dinilai berdampak terbatas, tapi cukup mampu mengirim pesan optimis dalam pertumbuhan sektor properti, khususnya residensial,” ujar Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat.
Data dari Kementerian Keuangan menyebutkan, di sepanjang tahun 2024, sekitar 22.000 unit hunian terserap dengan menggunakan insentif PPN DTP. Memang insentif ini berdampak cukup baik pada sektor rumah tapak, dibandingkan dengan apartemen/kondominium.
Baca Juga : Residensial dan Kondominium Tumbuh Positif Sepanjang Tahun 2023
Menurut Syarifah, saat ini, ada stok sekitar 23.000 unit kondominium yang siap untuk dihuni, namun hanya 13,8% dari stok tersebut yang mengimplementasikan insentif PPN DTP pada periode yang berlaku kemarin.
“Beberapa proyek kondominium yang memberlakukan PPN DTP dalam penjualannya menyatakan peningkatan penjualan 3-4% dari semester sebelumnya. Meski tidak terlalu signifikan, namun cukup memberikan harapan pada pergerakan transaksi kondominium di awal tahun 2024 ini,” ungkapnya.
Sekilas Sektor Kondominium
Berikut pembaruan data pasar kondominium Jakarta menurut Knight Frank Indonesia antara lain, Pasokan kondominium bertambah menjadi 240.416 unit, dengan selesainya 2 proyek baru. Stok baru yang masuk di semester pertama tahun 2024 tercatat 810 unit. Tingkat penjualan kumulatif berada di angka 96,3%, terpantau bergerak tipis.
Selain itu, penjualan kondominium tertinggi terjadi di segmen middle (57,4% dari total penjualan). Secara umum, rerata harga jual pada unit baru menguat 5,2% (hoh). Rerata penjualan stok baru 55% atau kembali terkoreksi, di tengah stok sekitar 14.528 unit yang akan masuk pasar sampai tahun 2028.
Baca Juga : Dampak Insentif PPN Belum Signifikan, Pasar Kondominium Masih Penuh Tantangan
Willson Kalip, Country Head dari Knight Frank Indonesia, menegaskan bahwa, inovasi, baik dalam produk dan kebijakan sangat diperlukan untuk menjadi tuas pengungkit dalam memecah performa sektor kondominium yang relatif semu dalam beberapa tahun terakhir.
“Setelah masa perpanjangan insentif PPN, selanjutnya diharapkan perluasan segmen juga menjadi pertimbangan dalam insentif berikutnya untuk menggerakan transaksi menjadi lebih agresif,” pungkasnya.