PROPERTI – Diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, sejak Senin, 14 September kemarin, tidak mengurangi minat masyarakat untuk membeli rumah. Per hari pertama diberlakukannya PSBB, peminat masyarakat terhadap hunian subsidi mencapai 1.389 calon debitur.
“Kondisi PSBB semakin meningkatkan minat masyarakat mengakses SiKasep. Hari ini calon debitur yang mengakses aplikasi ini meningkat dibandingkan dua hari sebelumnya, Sabtu dan Minggu yang hanya 1.141 calon debitur dan 724 calon debitur. Sehingga per hari ini di bulan September, jumlah masyarakat yang mengakses SiKasep mencapai 20.119 calon debitur,” ujar Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Arief Sabaruddin.
[irp]
Realisasi penyaluran FLPP tanpa adanya kendala berarti dapat dilihat dari awal penerapan PSBB hingga per 14 September 2020, PPDPP mampu menyalurkan dana FLPP sebesar 88.410 unit atau setara dengan Rp9 triliun. Sehingga total penyaluran FLPP yang dilakukan oleh PPDPP perode 2010 hingga 2020 telah mencapai 744.012 unit atau senilai Rp53,37 triliun.
Terpantau oleh MACO (Manajemen Control) PPDPP pada Senin (14/9) pukul 15.33 WIB jumlah masyarakat yang mengakses SiKasep sudah mencapai 224.800 calon debitur terdaftar, 93.092 calon debitur sudah dinyatakan lolos subsidi checking, 10.927 calon debitur sudah dalam proses verifikasi bank pelaksana dan 88.410 calon debitur sudah menerima dana FLPP.
[irp]
Berdasarkan Buku II Nota Keuangan Beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021, pada tahun 2021 PPDPP ditargetkan untuk dapat menyalurkan bantuan pembiayaan FLPP Rp16,62 Triliun dari DIPA atau sekitar 157.500 unit.
Disebutkan lebih lanjut dalam Nota Keuangan tersebut, bahwa SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan) dan SiKumbang (Sistem Informasi Kumpulan Pengembang) ditetapkan sebagai sistem yang dipercaya untuk mengawal tiga program KPR Subsidi Perumahan diantaranya FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), SSB (Subsidi Selisih Bunga) dan BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan).
Arief Sabaruddin, menuturkan bahwa tingginya target penyaluran FLPP Tahun 2021 menjadi suatu tantangan, sehingga PPDPP, Bank Pelaksana, dan para asosiasi pengembang harus lebih bersinergi mempersiapkan penyaluran dana program KPR Subsidi Perumahan yang berbasis teknologi informasi.
[irp]
Desktop Customer Service SiKasep
Kendati angka penyaluran FLPP Tahun 2020 telah tinggi, PPDPP terus mengembangkan inovasi teknologi informasinya. Baru-baru ini PPDPP mengembangkan aplikasi SiKasep berbentuk desktop, yang akan digunakan oleh bank pelaksana dengan fitur customer service.
Dengan fitur tersebut, masyarakat juga dapat menerima layanan dari bank pelaksana secara langsung terkait pengisian aplikasi SiKasep. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung kemudahan dan efektifitas transaksi permohonan dana subsidi pada Bank Peklaksana.
[irp]
Selain itu, PPDPP juga memberikan dukungan akses host to host bank pelaksana ke dalam aplikasi SiKumbang untuk dapat melihat potensi kesediaan hunian dari para pengembang guna pengembangan bisnis bagi Bank Pelaksana.
Arief Sabaruddin menyampaikan bahwa dengan membuka Jalur Host to Host untuk aplikasi SiKumbang, maka Bank Pelaksana akan mengetahui sisi supply dan demand. Sehingga tersebut dapat membuka peluang bagi perbankan memanfaatkan hal tersebut sebagai perencanaan bisnis KPR Subsidi Perumahan.
“Sistem maupun aplikasi yang kita bangun ini merupakan meeting point antara pemerintah, bank pelaksana, maupun pengembang. Menjadi sebuah tanggungjawab kita bersama dalam melayani masyarakat berpenghasilan rendah memperoleh rumah pertamanya” terang Arief, demikian Arief Sabaruddin biasa akrab disapa.
0 Responses