EKONOMI – Perusahaan yang bergerak di bisnis properti, PT Perintis Triniti Properti (Triniti Land) siap mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) awal tahun depan.
Perseroan berencana akan melepas 1,093 miliar saham baru atau setara 25% saham yang ditawarkan, dengan harga penawaran umum Rp 200 – Rp 250 per saham. President & CEO Triniti Land, Ishak Chandra menyatakan, dari aksi korporasi ini, Triniti bakal meraup dana IPO sebesar Rp 200 miliar- Rp 250 miliar.
[irp]
Dalam aksi korporasi ini, Triniti resmi menunjuk Mirae Asset Sekuritas dan Royal Investium Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Dari sisi valuasi price to earnings ratio (PE) 2020 diestimasikan 15-18 kali. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 12-18 Desember 2019.
Penawaran umum dijadwalkan berlangsung 2-8 Januari 2020 dengan pencatatan saham perdana di BEI 15 Januari 2020. Menurut Director of Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi sebagai penjamin efek mengatakan, price earning ratio perseroan untuk 2020, sekitar 15 kali sampai 18 kali.
“Perusahaan properti lain mungkin banyak yang tertekan. Namun, Triniti punya peluang bagus karena tahu target pasar yang ingin dia sasar,” ucapnya. Sedangkan menurut Ishak, dana hasil IPO sebesar 35% dipakai untuk tambahan modal kerja entitas anak, PT Triniti Menara Serpong untuk pembangunan proyek apartemen Collins Boulevard.
“Sisa 35% lainnya, digunakan untuk memberikan pinjaman entitas anak lainnya, PT Puri Triniti Batam untuk modal kerja dan membangun proyek Marc’s Boulevard,” ujar Ishak, saat paparan publik di Jakarta, pada Jumat (13/12). Jika tak ada hambatan, ishak menyebut, proses konstruksi proyek Collins Boulevard berlangsung akhir 2019.
Sedangkan proses konstruksi proyek Marcs Boulevard di Batam, rencananya dimulai pada 2020. “Kami tak hanya fokus di core bisnis, di high rise building, risikonya besar. Kami mau keluar dari zona utama, dan masuk ke rumah tapak (landed house), juga logistik, TOD (transit oriented development) project, dan juga masuk ke affordable housing,” kata Ishak
Untuk rumah tapak tersebut, Ishak tetap tak akan mengubah target pasarnya, yakni masih kelas menengah hingga menengah atas, untuk milenial berkeluarga dengan usia di atas 30-an. Selain itu, dengan produk baru yang akan dimulai pada 2020 itu, Ishak mengharapkan pendapatan pemasaran bisa naik hingga 50 persen.
[irp]
Adapun, pada 2019, Ishak menyebutkan target prapenjualan (marketing sales) hanya berada di kisaran Rp600 miliar, tak berubah dari 2018. Namun, pada 2020 Triniti Land menargetkan prapenjualan sebesar Rp1,1 triliun dengan fokus pengembangan di daerah Tangerang Selatan.
Di semester I-2019, Triniti Land mencatatkan “Marketing Revenue” sebesar Rp. 300 Milliar dan “Booked Revenue” sebesar Rp 132 Milliar. Sementara itu, perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp 33,5 miliar. Usai memperkenalkan Collins Boulevard, pada 2019 Perseroan melalui Entitas Anak juga mengembangkan Proyek Marc’s Boulevard – Batam.
Berupa mixed-use, condo villa, apartemen, SOHO, rukan, town house, pusat perbelanjaan, edu- city, dan perkantoran yang berlokasi di Pasir Putih, Batam, yang memiliki Total Gross Development Value (GDV) sebesar Rp 6 triliun dengan waktu pengembangan hingga tahun 2028.
[irp]
Sementara tahun depan, Perseroan melalui entitas Anak meluncurkan project Marc’s Boulevard – PIK2, di Jakarta Utara, berupa Middle upper class condominium, branded service apartment, SOHO dan supporting retail yang memiliki GDV sebesar kurang lebih Rp. 2.53 T dengan waktu pengembangan hingga 2026. (Artha Tidar)
0 Responses