PERUMAHAN – Seluruh elemen masyarakat diharapkan untuk mendukung Program Sejuta Rumah, tak terkecuali para insinyur di Indonesia.
Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga mengajak insinyur mendukung program pembangunan infrastrukur. Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, sumbangsih pemikiran dan hasil kinerja para insinyur di lapangan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus daya saing Indonesia dengan negara lain.
[irp]
“Kami juga mengajak para insinyur Indonesia untuk ikut mendukung program perumahan,” kata Khalawi Abdul Hamid saat menyampaikan sambutan pada acara Wisuda Program Studi Profesi Insinyur Universitas Katolik Parahyangan (PPI Unpar) di Aula Fakultas Ekonomi Unpar, Bandung, Sabtu (10/4).
Dalam Program Sejuta Rumah, tutur Khalawi, peran insinyur sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hunian yang layak dengan struktur dan konstuksi bangunan yang baik. Para insinyur juga harus mampu mengawasi pelaksanaan pembangunan dengan baik. “Insinyur Indonesia harus mampu bersaing dan jangan kalah dengan insinyur dari luar negeri,” ungkap Khalawi.
Secara kebetulan, Khalawi juga menjadi salah satu wisudawan pada Program Profesi Insinyur Unpar Tahun Akademik 2020/ 2021 dengan Predikat Cum Laude. Profesi insinyur, kata dia, sangat penting dalam pembangunan infrastruktur dan perumahan dan sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Profesi insnyur merupakan pengakuan kompetensi sebagai sarjana teknik agar bisa berkiprah lebih baik dan meningkatkan daya saing baik di tingkat nasional maupun global.
[irp]
Dikatakan Khalawi, saat ini ada sekitar 260.000 lulusan insinyur yang tersebar di Indonesia maupun negara lain. Namun, sambungnya, masalah penyediaan perumahan bagi masyarakat menjadi tantangan besar bagi para insinyur Indonesia. Dari data yang ada saat ini tercatat backlog perumahan masyarakat masih cukup tinggi yakni sekitar 7,8 juta unit.
Sementara itu, Rektor Unpar, Mangadar Situmorang, Ph.D menjelaskan, pihaknya siap menjalin kerjasama dengan Kementerian / Lembaga maupun instansi lain untuk meningkatkan kompetensi para insinyur melalui Program Profesi Insinyur. Adanya pengakuan di bidang akademik tersebut merupakan salah satu hal untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing.
Sedangkan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr. Ir. Heru Dewanto, ST, MSc.(Eng), IPU, ASEAN Eng menyatakan, tantangan para insinyur di Indonesia menghadapi tantangan yang lebih berat dibandingkan negara- negara lain. Untuk itu, kompetensi para insinyur ke depan perlu di tingkatkan menjelang era keinsinyuran baru di Indonesia yakni adanya pendidikan di bangku perguruan tinggai, penetapan profesi dan sertifikasi.
[irp]
“Insinyur Indonesia harus profesional dan bisa bersaing dengan para insinyur dari negara-negara lain di dunia. Tugas para insinyur bukan hanya mempersatukan dan membangun ribuan pulau di Indonesia tapi juga mensejahterakan masyarakat melalui penggunaan teknologi serta informasi yang ada saat ini,” tukas Heru.