scatter hitam
Antisipasi Permintaan Kawasan Industri, Pengembang Tambah Pasokan – Property & Bank

Antisipasi Permintaan Kawasan Industri, Pengembang Tambah Pasokan

kawasan industri, sektor industri
Kawasan Industri GIIC

Propertynbank.com – Pasar kawasan industri mendapatkan penambahan pasokan seluas 85 hektar pada kuartal ini, yang berasal dari area Bekasi dan Karawang-Purwakarta. Hal tersebut berdampak pada peningkatan pasokan kumulatif menjadi 13.722 hektar, mencerminkan pertumbuhan sebesar 0,62% secara kuartalan. Pengembang terus secara aktif memperluas pasokan lahan mereka untuk mengantisipasi permintaan mendatang dalam hal mendukung arus masuk investasi.

Associate Director Industrial Service Leads Property, Esti Susanti mengatakan, permintaan kumulatif kawasan industri tercatat sebesar 12.463 hektar dengan angka penjualan lahan sebesar 79,3 hektar, sehingga mencerminkan pertumbuhan sebesar 0,64% secara kuartalan. Sebagai wilayah paling diminati di Jabodetabek, Bekasi dan Karawang-Purwakarta memimpin angka penjualan pada kuartal ini, serta diikuti oleh sub-pasar atau area lainnya dengan jumlah penyerapan yang lebih kecil.

“Sebagian besar permintaan berasal dari industri terkait otomotif, termasuk manufaktur baterai EV dan suku cadang, yang menyumbang 40% dari total permintaan, diikuti oleh data center sebesar 28% dan logistik sebesar 10%. Berdasarkan asalnya, lebih dari 80% volume penjualan lahan berasal dari investor asing,” ujar Esti beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Kelola Keamanan Kawasan Industri Jababeka Sebagai Obvitnas, Jababeka Gandeng Mabes Polri

Menurut Esti, tingkat penjualan kawasan industri stabil di angka 90,8%, hanya berubah sebesar 0,02 poin persentase dari kuartal lalu. Angka ini telah bertahan di kisaran 90% – 91% selama lima tahun terakhir.

Dikatakan Esti, beberapa pengembang telah menaikkan harga jual lahan (asking price). Harga rata-rata lahan naik sebesar 1,5% secara kuartalan, sehingga tercatat pada angka IDR 2,94 juta per meter persegi. Penyesuaian harga lahan ini merupakan respon terhadap permintaan yang terus berlanjut yang diterima oleh pengembang.

ESG di Kawasan Industri

Pasar kawasan industri, sambung Esti, akan terus didorong oleh peningkatan investasi di berbagai kegiatan manufaktur, terutama yang terkait otomotif, consumer goods, farmasi, teknologi informasi (misalnya data center), serta sektor logistik. Kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi akan semakin memperkuat potensi pada sektor ini.

Selain itu, ujarnya, penekanan pada konsep keberlanjutan mendorong investasi dengan teknologi dan konsep pengembangan yang berwawasan lingkungan, seiring dengan penerapan ESG yang sedang berkembang di berbagai lini bisnis.

Baca Juga : GIIC Jadi Kawasan Industri Percontohan Nasional Bertaraf Internasional

“Peluang transaksi lahan industri diperkirakan akan berasal dari beberapa lini industri, antara lain industri otomotif, consumer goods, logistik, dan heavy machinery (perlengkapan dan alat berat), beserta dengan sektor-sektor lainnya,” ungkapnya..

Pasokan Hotel Bertambah

Untuk bisnis hotel, Leads Property mencatat total pasokan pada kuartal ini telah mencapai 56,576 kamar, tersebar dalam 315 hotel. Pasokan terbaru datang dari hotel bintang 3, Nemuru Grand Suites Hotel, di jalan MT. Haryono, menambah 90 kamar baru ke dalam  pasar. Pasokan baru pada kuartal ini tidak sebesar kuartal sebelumnya.

Hendra Hartono, CEO dan Co-Founder Leads Property mengatakan, beberapa hotel baru dijadwalkan untuk mulai oprasional pada akhir tahun ini. Hotel-hotel baru tersebut termasuk 25Hours hotel, The Oddbird Jakarta, dan PARKROYAL Hotel Jakarta.

Hendra menyebutkan, Jakarta menerima 545,100 pengunjung mancanegara pada dua bulan pertama kuartal ini, bertumbuh sebesar 28,7% YoY, mengindikasikan pertumbuhan pengunjung mancanegara yang terus meningkat. Pengunjung mancanegara terbanyak datang dari Tiongkok dengan 99,289 pengunjung. Malaysia, Singapura, Jepang, dan Arab Saudi, merupakan negara asal lainya yang berkontribusi secara signifikan.

Baca Juga : Serapan Tertinggi di Bekasi, Transaksi Kawasan Industri Alami Peningkatan

“Tingkat okupansi pada kuartal ini meningkat 3.7 poin persen dari kuartal sebelumnya, dengan rata-rata kuartal ini mencapai 62,9%. Peningkatan ini di dukung oleh kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions), yang diselengarakan oleh pemerintah maupun swasta setelah masa pemilu. Selain itu, banyaknya kegiatan seperti, konser musik, konferensi, dan eksibisi, serta kampanye politik juga memiliki dampak positif terhadap tingkat hunian hotel-hotel di Jakarta,” ujar Hendra.

Sedangkan tarif Average Daily Rate (ADR), untuk hotel bintang 3 ke atas mencapai IDR 1,570,000 per kamar per malam, naik 0.8% dari kuartal sebelumnya. Angka ini naik seperti yang di perkirakan dari kuartal sebelumnya, mencerminkan kestabilan tarif hotel di Jakarta.

Tarif hotel bintang 3 dan bintang 4, masing-masing naik menjadi IDR 587,820 per kamar per malam dan IDR 709,327 per kamar per malam, didorong oleh kenaikan tingkat okupansi dari kuartal sebelumnya. Sedangkan tarif hotel bintang 5 turun sebesar 1.2% secara kuartalan menjadi IDR 2,450,000 perkamar per malam. Pengurangan ini berupa strategi agar harga tetap kompetitif setelah mencapai rekor tertinggi di kuartal lalu.

Baca Juga : Moratorium Pembangunan Hotel Di Bali Bisa Berdampak Positif

Tingkat okupansi hotel di Jakarta di perkirakan akan menguat di kuartal terakhir tahun 2024, dengan adanya kegiatan MICE dari pemerintahan dan perusahaan swasta sebagai pendorong permintaan.

“Seiring dengan membaiknya kondisi pasar di tengah peningkatan investasi asing, aktivitas bisnis dan acara-acara berskala besar diperkirakan akan banyak diadakan di Jakarta, hal tersebut akan memperkuat performa sektor perhotelan di akhir tahun ini,” ungkap Hendra.

Meskipun tarif harian hotel sudah kembali meningkat, menurut Hendra kenaikan tarif kamar yang moderat diperkirakan akan tetap terjadi karena meningkatnya biaya operasional. Selain itu, oleh karena biaya investasi perhotelan di Jakarta yang tinggi, diprediksikan bahwa strategi seperti rebranding hotel dan konversi kondominium atau gedung perkantoran menjadi hotel, akan diterapkan di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini